Hahahaha (tiba2 ketawa ga jelas)
Hae pren! Ho ar yu??ai hop oK!
Hari ini saia berkisah tentang 3 bersaudara yang memiliki banyak adik. Tapi kisahnya ada pada kakak I, kakak II, kakak III.
Sifat kakak I : sebagai kakak tertua, dia sangat ditakuti. Kalau dia lewat suasana begitu menyeramkan (di iringi soundtrack lagu cicak2 didinding). Nasehatnya sangat menjanjikan. Perkataannya manis sekali. Namun, dia orangnya aneh. Terkadang marah seketika terkadang juga riang gembira seketika ( bahasa gaulnya 'moody' alias terbawa oleh suasana hati ). Masih ada lagi, tidak konsekuen.
Alkisah, ketika itu kakak I membuat jadwal untuk adik-adiknya memberi nasehat pada rakyatnya. Pada hari yang ditentukan, terpilihlah seorang adik untuk memberi nasehat. Betapa senang gembira adik ini mendapat tugas tersebut. Dengan hati yang berbunga2 yang bermekaran dikebun pak joni blak2an. Dia membuat susunan kerangka nasehat yang hendak disampaikan. Dan sampailah pada waktunya. Si adik dengan semangatnya bangun pagi2 untuk cepat datang kelapangan tempat berkumpulnya para rakyatnya. Ketika sampai acara memberi nasehat. Si adik masih menggebu2, lalu apa yang terjadi. Kakak I merebut posisi tugasnya. Kakak I, tidak memikirkan perasaan sang adik. Yang sudah diberi tugas dari kakak I, namun si kakak yang merebutnya. Si adik merasa kecewa, karena dia sudah berusaha ingin menyampaikan apa yang ingin dinasehatkannya. Tapi, si adik tidak pernah sakit hati. Karena si adik sudah tahu sifat kakak I sebenarnya.
Kata bijak : sebagai kakak I, seharusnya berpikir bijak, berpikir konsekuen, berpikir pake otak (masa' pake shampo). Untuk mendapatkan yang lebih baik tidak seharusnya menggunakan kekerasan.
Alkisah kenapa kakak I sangat ditakuti. Pada hari itu semua rakyat berkumpul. Sedangkan kakak I sedang memberi nasehat (sebenarnya gak berguna bgt). Ketika ada 3 orang rakyatnya sedang mengobrol. Si kakak I tidak senang, langsung memanggil 3 orang itu. Dan majulah ketiga orang tersebut mendekati kakak I.
Buuk, buuk, buuk (ang9ap ja bunyi tamparan yg keras eah, hahahaha) salah satu rakyatnya pusing dan hampir pingsan. Karena marahnya tidak terkendalikan sebuah bencapun datang. Akhirnya kakak I tidaklah disegani, atau di hormati, tapi malah ditakuti ( macam setan pulak dianya, hahahaha )
Kata bijak : otot lawan otot bakalan jadi keras. Otot lawan otak jadi lunak ^^ (dikasi tawas yar lunak, wkakakaka).
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar