Minggu, 07 September 2014

Ten years old

2004
Aku mulai menatap wajahmu, tapi aku masih merasa malu karena aku takut kau sedang melihatku juga. Ternyata kau balas tatapanku dengan senyum manismu itu. Dan aku merasa kau menyambut rasaku. Ternyata benar saja, kau menyambutnya dengan senyuman lagi, kali ini senyumanmu berbeda. Aku telah gila dibuatnya. Rasa yang dulu tertanam bangkit lagi. Aku benar-benar gila. Dan tak satupun tahu rasa yang aku ciptakan sendiri ini.
2005
Aku kira tahun ini aku dan kau akan berpisah. Namub, aku salah. Ternyata takdir kita masih bersama. Hari-hari menantikan kepastian itu sangat menyenangkan bagiku. Rasanya tak ingin pergi jauh-jauh. Tapu, sekali lagu aku hanya diam saja.
2006
Keadaan mulai berubah. Seolah kau menjauh dariku bahkan aku kira aku terlupakan begitu saja. Aku sedih. Sangat sedih. Perasaan ini menjadi aneh. Aku kecewa.
2007
Semakin jauh, jau semakin jauh. Tapi sebenarnya aku masih disini menantikanmu. Waktu yang cukup lama ini kurasa begitu sakit sekali. Aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Kembali aku dalam diam.
2008
Hampir kuputuskan segalanya, untuk melupakanmu. Tapi, percuma bayangmu dari kejauhan masih terlihat jelas. Bahkan aroma kehadiranmu semakin terasa disetiap mimpiku. Aku hampir putus asa, mengapa aku bisa menjadi bodoh seperti ini.
2009
Seandainya waktu ini bisa kembali terulang. Aku cuma ingib mengucapkan selamat padamu yang telah mencapai tujuan. Dan pada akhirnya, kita juga berjuang bersama-sama untuk menggapai impian orang tua kita. "Selamat berjuang kawan" itu yang kau ucapkan. Rasanya aku kembali menghirup energi baru darimu. Auramu kembali hadir lagi dalam setiap langkahku.
2010
Puncak dimana aku masih menantimu. Tetap menutup diri untuk yang lain. Hanya untuk membutkikan padamu bahwa aku tetap disini menantikanmu. Kali ini kau tak berbalik tersenyum padaku. Kau hanya berlalu tak membetikan kesempatan.
2011
Kau berhasil dan aku juga. Semuanya berjalan seperti apa yang kita inginkan. Kau menjalani hidupmu didunia barumu. Begitu juga denganku. Dunia baru kita sudah menantikan.
2012
Tak terasa aku masih memperhatikanmu. Masih berharap pada penantian yang sudah aku bangun sejak 2004 yang lalu. Betapa aku menginginkan hal yang lebih darimu. Berharap kita bersama dalam satu atap. Namun, itu hanya sebatas angab2 saja.
2013
Kita berdua kembali normal. Seperti tidak ada kejadian apa-apa. Kau tetap menjadi dirimu dan aku tetap menjadi diriku. Sudah seharusnya seperti itu. Kau semakin merajai mimpi akhir-akhir ini.
2014
Kembali aku berdoa aku menginginkanmu menjadi nahkodaku dalam pelayaran panjang yang aku tidak tahu kapan berakhirnya semua ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar