Minggu, 19 Januari 2014

He's Back

Dia kembali kedalam kehidupanku, dia yang telah lama aku pendam di dalam dasar kehidupan masa laluku, kini kembali lagi dengan perasaan yang berbeda. Aku sendiri, tidak mengerti atas kemunculannya. Dia kembali membawaku kemasa dimana aku merasa seperti orang bodoh. Itu aku yang dulu, karena twrbawa perasaan yang aku tau itu sebuah kekonyolan. Tapi ini bukan pertama kali untukku dia hadir. Sebelumnya dia muncul di tempat berbeda, dan itu tidak bertahan lama. Aku tahu dia merasa bosan atau hanya sebagai pelampiasan dendamnya kepadaku, yang dia rasa telah merasa tersakiti olehku. Apakah dia sadar, sedang berada diposisiku saat itu. Aku lebih tersakiti, seperti orang bodoh dalam situasi yang sangat tidak masuk akal. Keterlibatan perasaan itu yang aku seperti orang dungu. Mengapa tidak, dia....siapa dia? Ketemu juga belum pernah. Apakah dia jujur atau bohong aku juga tidak tahu. Yang kutahu dia hanya seorang aku kenal yang mengaku dia telah jatuh hati kepadaku, dan itu katanya. Aku juga tidak tahu perasaan sesungguhnya. Itu terjadi sekitar 3 tahun yang lalu, dimana aku benar-benar merasa terpukul atas perkataannya. Namun, aku tak pernah dendam kepadanya. Sampai saat ini, aku tidak pernah dendam padanya yabg telah mengataiku seperti itu. Karena saat itu perasaanku lebih besar dari sebuah logika. Namun, sekarang dia kembali. Dia kembali menyapaku. Dengan orang dan sikap yang sama. Apa yang harus kulakukan. Apa yang harus kulakukan. Membiarkannya tetap berada diposisi yang terdalam, bersikap dingin dan tak perduli. Atau aku membuka perasaan yang terdalam itu dan untuk kesekian kalinya aku merasakan hal yang bodoh itu. Terkadang aku heran terhadap diriku ini. Apakah benar aku menginginkannya atau aku benar-benar ingin lepas darinya. Dia tak berubah....
Aku akan coba berkomunikasi sebisa mungkin, dan menjadi aku yang tetap bego' dimatanya. Biarlah ^^
Karena tujuanku adalah membuat orang bahagia, aku tak ingin melihat perasaan bodoh itu lagi. Akan aku abaikan perasaan bodoh itu...perasaan yang selama 3 tahun tersimpan sangat rapi dan kukunci dengan rapat.
Dia kembali, biarlah.....
Aku akan membiarkan dia merusak perasaan di kehidupanku...
Membiarkan dia tetap masuk, memang keputusan diluar logikaku, seharusnya aku harus move on dan berhenti untuk tidak menyetujuinya. Namun, disisi lain....
Ada perasaan yang masih susah aku tutup rapat. Perasaan yang aku sendiri tidak tahu itu apa.
Saat ini logikaku tidak berpikir cerdas, perasaan gila ini membuat segalanya berbeda.
Mengapa aku masih menerima dia yang telah merusak perasaan di  kehidupanku...



Ketika logika yang telah aku bangun dan hancur oleh perasaan buta...
Perasaan yang aku tidak tahu dimana awal dan akhirnya,...
Dan seharusnya aku tidak mengulangnya...
Namun, disisi lain itu begitu menggoda untuk dijalani...
Makasi...






Terinspirasi oleh kisah Winbi ^^
Maaf ya win....
Tapi rasanya memang aku perlu tulis kisahnya...
Bagus kaya' na.... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar