Rabu, 19 Februari 2014

Mengajarkan tentang tanggung jawab

Kali ini saya akan memberikan tips bagaimana menanamkan rasa tanggung jawab terhadap anak didik atau anak sendiri.
Awal dari segala sikap adalah tanggung jawab, setelah selesai tanggung jawab maka masuk lah kejujuran, disiplin dan mandiri. Mengolah sikap anak-anak memang susah. Tapi pada dasarnya kalau tidak dimulai yaaah tidak akan ada perubahan pada anak tersebut. Siapa yang harus memulai, jelas jawabnya adalah kita sebagai orang dewasa, bisa jadi orang tua, guru, kakak dan sanak saudara yang bisa diandalkan. Lalu, bagaimana langkah selanjutnya. Jelas kita harua tahu dengan siapa kita berhadapan, mereka adalah anak kita sendiri atau bahkan anak murid. Kita seharusnya mengenalnya terlebih dahulu. Sekedar nama atau usianya, bukan hanya itu saja. Akan tetapi perhatian tingkahnya dan mulai lah diam-diam kita mencatat apa kebiasaan baik dan buruknya menurut persepsi kita masaing-masing. Namun, kita jangan langsung men"judge"nya. Setelah kita kenal dengan siapa berhadapan, setelah kita mengenal dengan siapa kita berhadapan, maka langkah selanjutnya adalah melanjutkan misi "menanamkan rasa tanggung jawab terhadap anak".
Untuk anak sendiri dan murid.
1. Berikan dia sebuah tugas yg ringan sesuaikan umurnya. Misalkan untuk mencuci tangan sebelum makan dan mencucinya lagi setelah makan (ini cocok untuk anak umur 1-3 tahun)
2. Ketika diberi perintah langsung mau mengerjakan, setidaknya dia mau mendengarkan perintah kita, itu awal yang bagus. Jika dia tidak mau beri sebuah gambaran "seram" jika tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelahnya. Gambaran "seram" bukan harus menakut-nakutinya dengan celotehan "jika kamu tidak mencuci tangan, maka cacing2 akan memakanmu" atau bisa juga seperti ini "jika kamu gak mencuci tangan, memangnya kamu mau di makan hantu". Sebenarnya itu ancaman yang mengajarkan mereka sikap untuk berbohong. Berikan ancaman yang wajar "jika kamu tidak cuci tangan, maka kamu akan cacingan, bahwa ditangan manusi itu terdapat banyak bakteri penyakit. Memangnya kamu mau sakit. Kalau kamu sakit, maka akan disuntik. Mau gak disuntik?" Setidaknya anak jadi berpikir untuk tidak mau disuntik.
3. Jika langkah kedua sudah lancar maka langkah selanjutnya adalah tetap memberi perintah sampai perintah itu tertanam didalam otaknya. Teruslah berusaha mengingatkan. Jika masih lupa-lupa untuk melakukannya, maka coba untuk ingatkan dengan cara hukuman. Misalkan "jika tidak cuci tangan, maka kamu tidak akan dapat makanan penutup, seperti kue atau cookies"
4. Langkah terakhir, sebaik-baiknya perintah adalah contoh kelakuanlah yang terbaik untuk dicontoh. Jadi sebagai orang tua kita tidak hanya memerintah tapi juga harus melakukannya didepan anak-anak kita. Karena mereka akan mendapatkan pelajaran sikap selain tanggung jawab ada kejujuran disana.
Sebenarnya inti dari semuanya adalah penugasan yang rutin dan dikerjakan secara rutinitas bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab. Dan tetap dibawah kontrol orang tua atau guru. Terkadang ini hanya akan berhasil untuk anak-anak yang bisa diajak kerja sama (khusus utk murid). Tapi itu bukan masalah besar. Setidaknya kita sudah mengajarkan sebuah sikap tanggung jawab kepada mereka. Jangan terlalu dipaksakan, biarkan mengalir adanya. Dengan sebuah ketekunan semua itu pasti bisa tercapai. Jadi, dimulai dari diri sendiri untuk orang tua. Jika kita sendiri tidak bertanggung jawab bagaimana kita bisa mengajarkan tanggung jawab itu sendiri.
Selamat mencoba.....
Semoga berhasil....
Tugas-tugas yang mudah untuk dikerjakan anak umur (1 - 3 tahun)
1. Mencuci tangan
2. Membiasakan buang air kecil sendiri
3. Membereskan mainan
Untuk anak umur ( 4 - 6 tahun)
1. Meletakkan baju kotor ke ember
2. Merapikan mainan
3. Meletakkan piring yang sudah dipakai ke tempat cuci piring.
Untuk anak umut ( 5 - 10 tahun)
1. Merapikan tempat tidur
2. Mengerjakan piket harian,  misalkan menyiram bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar