Ada keteraturan yang bimbang pada diri seorang gadis. Terhadapnya sebuah kelucuan yang logis. Bagaimana tidak, tertawa atas ilusi yang di bangunnya. Menangis atas harapan yang diciptakannya.
Sekarang dia sedang menulis. Menulis apa yang ada didalam pikirannya. Tanpa berpikir betapa sakitnya ketika dia harus mengingat hal itu kembali.
Hei, dia tersenyum kecil. Bagaimana bisa ketika hati dan rasanya sakit, dia masih mencoba menyunggingkan rasa bahagia.
Tidak...tidak....
Itu hanya pura-pura. Dan gadis itu sangat mengagumi seseorang yang mampu mengeluarkan segala risau kepada semua orang.
Berceloteh sesukanya, menikmati nasehat-nasehat indah, bersemayam dalam syahdunya nirwana pikiran. Setelah itu lega.
Namun, gadis ini lebih memilih menuliskannya daripada harus berbicara. Biarkan mereka yang mengerti akan tetap mengerti. Dan biarkan mereka yang tidak mengerti menafsirkan tanda tanya dimana-mana.
Kembali, gadis itu tersenyum simpul di raut wajah senang dalam kebohongan.
Apakah itu bahagia?
Apakah itu sisa kesenangan?
Semua bagaikan api yang membakar didalam pikiran gadis itu. Buruk sekali.
Melalaikan yang seharusnya di lakukan. Menyapa pagi ketika mentari di ufuk timur. Bersujud kearah condong ke matahari terbenam.
Sungguh, itu ritual yang luar biasa. Dimana gadis itu menemukan siapa yang harus dipercaya.
Dirinya sendiri yang ada diriNya!
Gadis itu masih berpikir. Rentang 5 waktu dalam sehari. Kebahagian itu seyogyanya milik pribadi , tak diatas ke bohongan publik semata.
Menyisirkan segala cara untuk menghilangkan kesedihan. Menggerus hari tanpa melihat diri sendiri terkikis.
Gadis kecil itu mencoba bangkit dari tumbukan hatinya yang terlalu tinggi dibangun dinding penghalang.
Cukup indahkah mata itu memandang apa yang terjadi.
Sudah baikkah caranya membaca situasi layangan fatamorgana.
Sungguh, gadis itu ingin keluar. Menjadi hal baru dalam metamorfosis kehidupannya.
Hanya saja, normalitas dan tabu menjadi penghalang dalam sel-sel berjeruji besi.
Kapan gadis itu akan bangkit?
Menunggu pahlawan tak bertopeng bersedia menarik tangannya dan terbang tanpa sayap. Atau menunggu sebuah tali merah yang tak kasat mata?
Ini sudah terlalu lama. Menutup mata dari sebuah kata bahagia. Bahkan , ketika menemukan hal baru yang menarik di kehidupan nyata, bahwa itu hanya ilusi imajinasi.
Tak ada yang tahu tentang apa yang diinginkannya untuk esok hari. Akan nyata ataylu hanya imajinasi yang terperangkap pada sebuah harapan.
Gadis itu akhirnya menitiskan airmatanya. Mengingat tentang rasa yang pernah hadir. Bukan hanya sekedar balas dendam untuk mengadili seseorang. Hanya saja ini berlaku untuk dirinya sendiri. Melihat makanan kesayangannya di makan oleh orang lain. Tidak merebut kembali. Bukan berarti gadis itu lemah. Akan tetapi, dia tidak ingin melihat makanan kesayangannya itu menjadi begitu spesial, padahal rasanya sama saja. Setelah masuk kerongkongan akan terasa hambar. Bahkan ampasnya begitu bau.
Gadis itu kembali tersenyum tipis. Membodohi dirinya sendiri. Tidak perduli atas apa yang di lihatnya. Takut akan melihat kenyataan bahwa dia hidup bersama orang yang tak diinginkan. Padahal, hidup yang ditakutkannya itu belum terjadi. Ini diluar batas. Tidak ada yang disesali kecuali tidak di kerjakan sama sekali.
Jangan mengecoh gadis itu lagi. Tolong, hentikan ketikan ini. Ini sudah melanggar privasi.
Bagaimana bisa aku masuk kedalam pikiran gadis itu. Apakah aku menjadi mesin yang memacu syaraf-syaraf dalam otakku.
Akalku, tolong berhentilah. Tulisan ini sungguh sangat mengerikan. Akan ada banyak mata dan pikiran yang salah menafsirkan.
Akan ada yang merasa bangga bahwa dia termasuk kedalam tulisan ini.
Tunggu dulu, berhenti mengetik. Atau aku akan mengancammu untuk menjadi orang lain lagi.
Stop!!!
Ini perintah. Aku yang berkuasa.
Gadis kecil itu hanyalah sosok yang tampak dari permukaan. Wajah yang selalu gembira dan menebarkan senyum.
Tataplah dia dalam-dalam, ada sebuah lembah yang jika kau masuk kedalamnya kau akan mengerti dari sebuah perjalanan yang telah dilewati.
Ini sungguh kacau, berantakan dan tidak terkendali.
kumpulan-kumpulan tulisanku yang sebenarnya tak berupa tulisan...hahahaha selamat membaca!!! semoga bermanfaat eaaah....
Selasa, 11 Oktober 2016
Simple
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar