Sudah hampir 10 tahun Ben dan Coki berteman. Mereka terpisah oleh sebuah keinginan orang tua dan nasib harus berpisah di sekolah lanjutan atas. Bukan berarti mereka menjadi malas untuk sekolah. Malah semakin semangat karena akan mendapat teman baru. Untuk selisih paham itu sering terjadi. Bahkan mereka pernah berkelahi. Tapi, setelah itu mereka berteman kembali.
"Akh tak terasa udah hampir sepuluh tahun kita bekawan, Cok"
"Terus mau kau apa?"
"Dirayakan yok"
"1 dekade perkawanan kita, gitu"
"Yaiyalah...masa' perkawanan berok sama monyet"
"Hahahaha....mau macam mana kita rayakan hari perkawanan kita ini"
"Besok malam jumpai aku diloteng rumahku" kata Ben semangat
"Mau ngapain?" Coki bingung
"Lihat bintang"
"Alahmakjang, mulai lebay kau Ben. Gak usah kau ikutin kelebayanku, Ben!"
"Udahlah datang aja kau ya!"
"Iya"
Benar saja perkiraan cuaca ini malam. Langit cerah, taka ada awan kelabu yang menghampiri. Anhin bertiup sepoi-sepoi. Ben sudah ada diloteng dengan beberapa cemilan dan minuman kaleng. Coki yang masih harus mandi karena baru saja selesai membantu orang tuanya membuat batu bata segera menyelesaikan mandinya.
Pertemuan untuk merayakan satu dekade persahabatan mereka judul cerita ini malam.
"Umakjang, banyak betol makanan kau , Ben!" Teriak Coki setibanya diloteng.
"Akh....kita habiskan malam minggu ini diloteng ya, Cok"
"Aikh...sedih kali aku dengarnya. Biasanya malam minggu orang lain maen-maen sama pacarnya. Kutengok kita ini ga normal, Ben. Hahahahhaha"
"Pacar? Sejenis bangke apa itu, Cok"
"Hahahhahahah...kurang ajar kali kau ya?"
Memulai ritual yang biasa mereka kerjakan disetiap malam minggu. Memandang langit yang beruntung lagi cerah. Biasanya malam minggu itu selalu mendung dan bahkan hujan. Akibat doa-doa para jomblo. Sekaleng minuman ringan mereka buka lalu mentoskan sehingga berbunyi kaleng yang saling beradu.
"Tos dulu, Ben. Biar kental kita"
"Oke, men!"
Mulai lah mereka mengenang masa -masa perkawanan mereka. Seperti Ben pernah kencing dicelana karena dikejar-kejar anjing Si Berta. Coki yang pernah kena siram kotoran manusia, karena sedang berada dibelakang mobil sedot tinja.
"Akh...!!! Entahlah Ben. Uda lama betol kita bekawan ya"
"Lama kalipun"
"Apa yang gak kau suka dari aku"
"Tak ada...aku suka semuanya"
"Ben...kurasa kita perlu ke psikiater"
"Ngapain"
"Jangan-jangan kau suka sama aku"
"Aish, Cok. Sikitpun tampang kau yang macam badak tekincit gitu manalah aku tertarik. Ayu, kau taulah masih dia yang kuincar. Eh...cemana si putri?"
"Hah!!!"
"Si putri, kau cemana sama dia?"
"Alah....putri itu cuma sebagai penyemangat aku aja Ben. Tak tepikir pulak aku buat pacaran sama dia. Kurasapun tak mau dia sama aku"
"Kenapa gitu?"
"Biarlah kaya' gitu dulu. Kau juga tak usahlah kau pacaran-pacaran. Si Ayu itu buat penyemangat aja kesekolah. Ada yang kotengok-tengok aja"
"Haahhahah....iya. Ngerti aku"
"Ingat kata wak mail. Niat utama sekolah adalah belajar biar sukses"
"Hahaahhahaha....iya ingat aku"
Kembali mereka berdua memandang langit yang berbintang. Menerawang entah kemana pandangan itu sebenarnya. Memikirkan cita-cita mereka, mungkinkah tercapai. Ben mulai memikirkan nasib Bang Den yang kerjanya setiap hari hanya dikamar dengan puisi-puisi tak jelasnya. Coki juga sedang berpikir bagaimana bisa mengembalikan senyum ibunya.
Dua anak remaja yang mungkin masa pubernya dihabiskan untuk hal yang berbeda dengan anak-anak remaja lainnya. Yang biasanya dimasa puber mereka ingin mencoba hal-hal yang merusak diri mereka sendiri, seperti.merokok, minum-minuman keras bahkan termasuk narkoba.
"Kau ingat ga Ben, waktu kita ditawarin sama abangnya Junet buat kumpul dimarkasnya orang itu"
"Hah!!! Kenapa rupanya?"
"Untung aja kita gak kesana ya waktu itu. Kaloklah kita kesana. Udah dipenjaralah kita"
"Iya, Cok. Ish....untung ajalah kita masih sayang orang tua"
"Ho oh..."
"Itu kan gara-gara kau juga, Cok"
"Kok aku pulak"
"Kaunya betingkah. Entah apalah kau mau bekawan sama si Junet"
"Aikh....ya gara-gara kau jugaknya. Suruh sapa kau merajok. Maa ada kawanku, ya junet pulak yang mau bekawan samaku"
"Merajok kenapa aku waktu itu ya?"
"Iya gara-gara aku ga mau ngawanin kau liat kibot yang ada mak lampirnya"
"Hahahahhahahha....iya...iya!"
Mereka kembali tertawa mengenang hal-hal lucu seperti itu. Persahabatan itu penting. Karena akan lebih menyenangkan jika ada seseorang yang paham betul tentang diri kita. Paham betul dengan keadaan kita. Paham betul tentang selera kita. Saling mengisi satu sama lain. Membawa kemanfaatan yang baik. Ada yang mengajak untuk selalu bersama. Itulah perahabatan.
"Pengen aku kita bisa bekawan selamanya Cok"
"Aku jugak Ben"
Malam yang berbintang....
kumpulan-kumpulan tulisanku yang sebenarnya tak berupa tulisan...hahahaha selamat membaca!!! semoga bermanfaat eaaah....
Rabu, 09 September 2015
Serial Ben dan Coki - arti sahabat -
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar