Jumat, 27 Juli 2012

KISAH INI MILIKKU -PERKENALAN-


PERKENALAN…
Awal Agustus aku pindah ruang chatting, berawal dari Morange yang sekarang bernama Mozat ke ArmorLife. Niatku untuk pindah ruang chat karena di Armor aku sudah tidak nyaman lagi. Room-room chatnya selalu rusuh bahkan terkesan menghancurkan. Aku meninggalkan teman-temanku di Morange bahkan aku meninggalkan kisahku disana dan berpindah ke ArmorLife. Saat itu ArmorLife sangat sepi, maklumlah baru Launching pada bulan Juli 2009. anggota chattingnya saja baru sekitar ratusan orang yang sekarang sudah mencapai ribuan orang. Karena masih sedikit dan roomnya juga masih sedikit maka setiap kali masuk room yang berbeda tapi dengan nama-nama akun yang sama. Aku memakai nick “istilah nama akun” ghenious girl. Termasuk nick yang seringditegur di setiap room. Maklumlah masih sepi, jadi wajar kalau yang menyapaku bahkan menambahkan nick ku sebagai teman di friendlist nick mereka. Room yang aku lupa nama menjadi awal pertemuan kami. Dia memakai nick Ary Jezz, nick yang sangat simpel kan dan memasang foto profil seorang pria berambut panjang yang baru saja diluruskannya, sangat anggun kukatakan. Lelaki yang memanjangkan rambutnya dan diluruskan terkesan menggelikan kan??. Itu kesan pertamaku ketika dia menambahkan aku sebagai temannya. Orangnya sopan, sangat ramah semua nick yang setiap kali masuk room disapanya dan itu termasuk aku. Tidak ada niat untuk mengenalnya lebih jauh saat itu. Aku hanya bermain chatting untuk menambah teman di tengah kesepianku itu saja.
Awal percakapan dia menyapaku lewat privat message “pv” istilah anak-anak Armor. Dia menyapaku dengan salam lalu kubalas salamnya. Begitu nyaman awal ngobrol pertama. Dialah teman yang akrab pada saat itu. Dia memperkanalkan dirinya. Bernama Ary bekerja di sebuah proyek bangunan yang pada saat itu dia dibagian logistik bahan bangunan. Dan aku memperkenalkan diri sebagai ghe yang baru selesai kuliah dan belum bekerja. Dan kamipun berkenalan secara private message. Terkadang juga bertemu di room yang sama. Setelah seminggu kami berkenalan aku mulai merasa nyaman dengannya. Sampai akhirnya dia meminta nomor handphoneku. Mulanya aku sangat keberatan mencampuradukkan dunia maya ke real, karena menurutku itu sangat menyiksa saja. Maya eah maya jangan dicampuradukkan dengan real itu lebih nyaman. Dia tidak marah ketika aku menolak memberikan nomor handphoneku. Namun, bukan pria namanya yang pantang menyerah ketika menandai mangsanya. Berlahan namun pasti dia mulai mencoba meyakinkan aku bahwa dia berbeda dengan pria-pria lainnya di dunia maya. Dia bukan tipe laki-laki yang kebanyakan didumay yang hanya buat kesenangan semata, yang ketika sudah merasa bosan lalu pergi dan mnegubah akunnya menjadi nama yang lain, serta mencari manggsa yang baru. Karena pikiranku itu hanya jebakan agar aku membarikan nomor handphoneku dia tidak marah. Yang kebiasaan pria-pria dunia maya akan marah dan selalu akan mencaci maki kepada cewek yang jual mahal. Namun sekali lagi dia tidak mau menyerah. Sampai suatu larut malam ditengah bulan ramadhan yang kebetulan aku belum tidur dia membuatkan puisi indah untukku yang sayang sekali aku lupa mencatatnya…L. Aku tersentuh ketika puisi itu mampir di privat message ku. Membuat aku tersanjung, klise sekali kan wanita keras kepala dan setomboy aku mampu dikalahkan sebuah puisi…heheheh. Tapi itulah anehnya dunia maya ini, membuat hatiku luluh. Dengan tersenyum aku  membalas setiap kali dia mengirimkan kata-kata indah itu. Sampai-sampai aku tak sanggup untuk tertidur setelah membacanya. Hampir 3 minggu kenalan dan akhirnya aku memberikan nomor handphoneku kepadanya dengan syarat dan sebuah perjanjian bahwa setiap kali menelpon harus sms dahulu untuk permisi. Kejam kali akukan…hahaha. Tapi, dia tidak merasa marah ketika aku membuat syarat seperti itu dan dia menyetujuinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar