Selasa, 26 Agustus 2014

Ketika Perasaan ini berbicara

Aku tahu dulu engkau menyukaiku. Tapi, seiringnya waktu berlalu engkau menjauhiku. Dulu aku berpikir bahwa kau mampu bertahan ketika aku mengeluarkan semua kelemahanku ini. Ternyata engkau sama saja seperti pria-pria lainnya. Aku mengira engkau itu berbeda dari mereka, ternyata sama. Tidak mampu bertahan ketika aku menunjukkan segala kekuranganku sebagai wanita. Aku memang sengaja melakukan itu kepada setiap pria, agar ketika suatu hari nanti aku melihat siapa yang terakhir bertahan dengan sifat jelekku ini, maka dialah yang aku pantaskan menjadi sahabat seumur hidupku. Aku sudah nyaman bersamamu saat itu, dan aku berpikir engkaulah pria itu. Setiap doa-doaku dalam sujud selalu teresebut namamu. Aku berdoa agar engkau menjadi pria yang bertanggung jawab, setia, jujur, mampu memimpin keluarga dan membimbingku ke ridho Alloh. Sekali lagi, doa-doa itu hanya aku dan Tuhanku yang mendengarnya. Tak seorang pun tahu tentang apa isi dari doa-doaku itu kepada siapa aku tuju. Seiring waktu berlalu, kau menjauhiku dengan maksud yang tidak aku ketahui. Aku merasa aneh dan sedikit kecewa. Tapi, ku anggap mungkin kau tidak serius dalam pengucapan yang tidak secara langsung itu. Walaupun kau tidak pernah mengatakannya secara langsung, namun aku bisa merasakannya melalui perasaan yang tak sengaja tersampaikan melalui perhatian dan komunikasi saat itu. Entah bagaimana, setiap malam sejak pertama engkau mulai genjatan senjatan kepadaku, disetipa mimpi selalu ada sosok dirimu. Disetiap ada orang yang ingin mencoba mendekatiku selalu ada pengingatku untuk selalu tetap setia menunggumu. Aku kira bahwa perasaan ini butuh logika dan rasa. Waktu semakin lama membuat jarak komunikasi kita terpisah jauh. Lama-lama baru aku ketahui bahwa kau melakukan hal yang sama terhadap wanita-wanita lain selain aku. Memberikan perhatian lebih bersikap sangat membutuhkan, dan dikala kau bosan kau campakkan mereka secara berlahan-lahan. Aku paham itu. Jadi, selama ini aku sudah salah kaprah menganggap aku ini istimewa.
Tak apalah, aku tidak akan pernah menyesal telah mendoakan terbaik untukmu. Tidak akan menyesal telah menolak setiap lelaki yang mencoba mendekatiku karena mu. Biarlah ini menjadi pelajaran bagiku agar tidak mudah langsung mengira bahwa setiap perhatian dan kata manis seorang pria itu bukanlah hal yang serius. Mungkin jika ini terjadi pada wanita lainnya aku rasa aku akan mengatakan wanita itu bodoh. Dan akhirnya itu semua terjadi padaku. Aku bingung, apakah aku akan tetap menutup diri. Membuka diri juga akan seperti itu lagi kejadiannya. Semua akan menjauhiku ketika aku mengeluarkan jurus yang sengaja aku buat. Tak apalah, semua itu sudah jalan Tuhan yang menentukan. Aku rasa akan ada pria yang menerima sifat burukku itu cuek, sangat tidak sensitif, gengsi dan egois. Itu semua sifat yang aku buat untuk menguji sampai dimana kemampuan bertahan seorang pria itu kepadaku. Dan jurus handalanku hanya akan aku tunjukkan kepada pria yang telah lulus ujian tahap berikutnya sampai seumur hidupku. ^^

Akh!!!!
Entahlah setidaknya agak sedikit lapang didada setelah curhat bareng my best fren di cyber world.
Curhat bareng Alloh.
Lalu menuliskannya di blog.
Aku tak berharap dia tahu aku menuliskan ini untuknya.
Yang aku harapkan semoga dia bahagia.
Semoga dia mampu menemukan yang terbaik.
Namun, ketika dia lemah tak berdaya dan kembali padaku aku menerimanya untuk kembali kepadaku.
27 agustus 2014
06.12Am
Firdaus
@my bedroom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar