Jumat, 29 Agustus 2014

Selamat tinggal, my love

Perjalanan yang fana ini
Telah memberikan oasis terbesar padaku
Aku yang berjalan sendiri
Menemukan dirimu yang sendiri juga
Awalnya begitu cepat
Bagaikan kilat yang berkelebat
Namun proses itu mengulang
Kearah dimana aku menjadi sendiri lagi
Menjalaninya tanpa senyummu itu
Adalah kepalsuan hidupku
Berpura-pura tak ada airmata
Tapi, disetiapku menengadahkan tanganku
Aku berbicara dalam hati
Aku sedang bersedih
Aku sedang kecewa
Mengapa aku bisa begini
Sesal yang membayangi hari-hariku
Telah membebani gerak langkahku
Berhembus bagaikan udara yang terarah
Laju kecepatan hidupku telah tertahan
Selamat tinggal, cintaku
Cinta yang aku kira akan bertahan sampai kepelabuhan diatap yang sama
Selamat tinggal, cintaku
Cerita yang aku pikir akan menjadi cerita terakhir dari novelku.
Selamat tinggal, cintaku
Biji yang kutanam akan berbuah indah
Aku tidak menyesal
Dan tidak menyalahkan takdir
Aku berbuat sesuai alur yang telah ditetapkan
Aku juga tidak memaksamu untuk bertahan dengan kekuranganku
Selamat tinggal, cinta
Semoga yang terbaik untuk kita berdua
Dan ketika ada yang bertanya
"Apakah kisah ini akan terulang"
Aku hanya diam
Itu lebih baik daripada aku harus menjawab yang bukan kuasaku.
Selamat tinggal, cintaku
Selamat tinggal, semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar