Sabtu, 22 Maret 2014

D'rockyuu Band - Sick -

Chapter -17-
Udara yang tak menentu. Kadang panasnya luar biasa, tiba-tiba malam menjadi dingin seperti bersalju. Membuat kesehatan fisik mereka berempat menurun. Latihan sampai larut malam, dipagi harinya harus bekerja seperti biasa, dan 3 malam dalam seminggu harus manggung di cafe yang biasa mereka kumpul-kumpul. Ghe yang suara mulai serak, terkena flu dan batuk yang tak kunjung sembuh. Padahal waktu kompetisi indi band tinggal 5 hari lagi. Kondisi kesehatan yang menurun mereka hentikan untuk latihan sampai 3 hari. Jadwal manggung di kafe juga dihentikan. Shin yang terserang demam, tidak bisa kemana-mana. Hanya dirumah. Apid terserang flu juga begitu, dan Fhuad yang tidak pernah-pernahnya sakit kali ini kalah oleh si demam.
Dirumah Shin...
"Rrrrrrrr......rrrrrr......" shin masih dibawah selimut.
"Lu sehat-sehatkan aja kan shin?" Tanya Zoey yang sudah dikamar Shin.
"Heeeeh" kaget Shin yang tidak menyadari kedatangan Zoey
"Kenapa lu?" Kata Zoey heran
"Kok lu bisa kesini?" Tanya Shin sedikit memerah wajahnya karena malu
" gue sebagai menajer harus menjenguk anggotanya" jawab Zoey sambil memberikan buah-buahan yang dibawanya.
"Makasi Zoey. Ini cuma sebagai manejer dan anggotakan?" Tanya Shin menunduk
"Iya, Shin. Sebaiknya lu pake baju deh" kata Zoey melihat shin yang tidak memakai baju
"Heh...iya...iya"
Suasana jadi canggung.....
Dirumah Apid....
"Emaaak, gue mau jus jeruk anget" kata apid berteriak dari dalam kamar
"Manja amat lu, ya" kata ibunya Apid yang sedang didapur.
"Gue lagi sedih, gak ada yang jenguk gue, Mak"
" emang lu punya temen, Pid?"
"Ada donk, Mak"
"Paling juga temen-temen aneh lu itu"
"Emak ini, jangan menghina gitu. Gue bakalan sakit lagi ni" cemberut apid mengeluarkan ingusnya.
Dirumah Ghe.....
Sepi tidak ada siapa-siapa, sakit sendiri merawat diri sendiri. Maklumlah tidak ada yang perduli dengan itu semua.
"Ada tamu, tu"
"Siapa?" Tanya Ghe dalam kamar
"Gak tau, cowo"
"Cowo??"
"Iya, lu temuin gih"
"Iya"
Ghe keluar kamar memakai sweter dan syal merah yang melingkar di lehernya. Dan melihat siapa yang datang. Itu Edwin dan Zoey.
"Masuk, gih" kata ghe dengan suara seraknya.
"Lu baek-baek aja kan?" tanya Zoey
"Iya" kata Ghe yang bersuara serak.
"Minum ini aja. Penyanyi yang aku asuh, biasanya mereka sering kehilangan suara. Biasanya juga mereka minum ginger tea ini, pasti sembuh dengan cepat. Minumnya kaya' minum air putih. Jadi kamu gak perlu minum air putih, cukup minum ini aja" papar Edwin yang mebuat jantung Ghe berdegup kencang.
"Eh...iya. nanti gue coba. Sankyu, win" kata mengambil bungkusan teh jahe itu. Dan membawanya kedapur lalu membuatnya, sembari membuat minuman untuk Zoey dan Edwin.
"Weiiiihhh....langsung dibuat ya, ghe" ledek Zoey
"Laaah, katanya disuruh dibuatkan. Hehehe"
"Tumben lu nurut ya" sekali lagi Zoey meledek
"Akh...lu bisa aja" kata ghe yang ga bisa mengeluarkan banyak kata-kata.
Dirumah sakit.....
Fhuad yang kekurangan cairan karena demam dan diikuti diare. Terkapar lemas tak berdaya, dan berat badannya turun 5 kilo dalam 3 hari.  Muka pucat pasi, seperti mayat hidup. Zoey yang berencana akan menjenguk Fhuad setelah menjenguk apid. Diurungkan karena hujan badai.
"Bang....bang bangun bang" isak adiknya
"Udah, abang mau istirahat dulu" kata mamanya Fhuad.
Selang infus yang tergantung itu menunjukkan betapa seriusnya sakit yang diderita Fhuad.
Keesokan harinya...
Dirumah Apid....
"Kok baru sekarang jenguk gue" ambek Apid melihat Zoey, Shin dan Ghe
"Semalam gue mau kerumah lu bareng Edwin, tapi ujan badai" jelas Zoey
"Bareng Edwin" semangat Apid
"Langsung semangat lu" kata Ghe sewot
"Rese' deh" kata Apid."Mana oleh-oleh untuk gue?" Sambungnya
"Ini" Zoey memberikan pesanan apid, cake rainbow, pizza, dan pancake.
"Hari ini kita mau kerumah sakit. Fhuad lagi parah ni" kata Shin
"Hm..bentar gue ganti baju dulu" kata Apid yang meluncur ke kamarnya. "Cepat, papi gue uda nunggu di mobil tu" kata zoey
Setelah Apid selesai memakai bajunya, dan mereka berangkat ke rumah sakit ditemani oleh papinya Zoey yang memang sengaja ingin ikut. Didalam mobil mereka menjadi kaku tak berkata. Karena melihat papinya Zoey yang tampan sekali.
"Om, kasi tau ya. Jadi manusia itu jangan lemah. Untuk meraih sukses memang penuh kesakitan, tapi tidak harus jadi malas ginikan"
"Zleeeeeb" mereka bertiga menelan ludah setalah mendengar kata-kata dari produser mereka.
"Kalau mau jadi hebat, cuacapun harus dikalahkan. Apalagi rasa sakit"
"Zleeeb" kata-katanya mengena dijantung yang terdalam.
Mereka sampai dirumah sakit yang merawat Fhuad. Sepertinya hari ini wajah Fhuad terlihat sedikit memerah. Namun, selang infus masih terpasang.
"Fhuaaaad" teriak Ghe yang sudah bisa kembali suaranya setelah mengikuti anjuran Edwin.
"Sehat lu kan"
"Gue sehat terus, kok"
"Hm....jadi laki-laki itu jangan lemah" tiba-tiba papinya angkat bicara, dan suasana menjadi kaku.
"Iya, om. Saya kuat kok, karena kelelahan aja ni"
"Dan laki-laki itu harus kuat secara fisik, jika kau lemah bagaimana kau mengurus persoalan lainnya"
"Iya, om" mata Fhuad berninar-binar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar