Kamis, 20 Maret 2014

D'rockyuu Band - Who is He?-

Chapter -15-
Setelah kejadian memalukan itu. Mereka berempat menambah jam latihannya. Hingga larut malam. Zoey yang merasa senang melihat anggotanya bersemangat berlatih. Tapi, jika lama-lama seperti ini mereka bisa sakit.
"Huooo..huoooo....." Ghe yang masih bersemangat dengan peluh di sekujur tubuhnya.
"Istirahat dulu deh.."pinta Zoey
"Ok" kata Shin menghentikan permainan gitarnya.
Ting...Nung.....Ting.....Nung....suara bel pintu masuk berbunyi. Mereka tercengang, siapa yang bertama sudah pukul 10 malam ini. Zoey mendekati pintu dan melihat dari monitor yang ada disebelah pintu itu. Lalu membuka pintunya.
"Heh...kok baru datang sih, Win?" Tanya Zoey
"Aku baru pulang dari kerjaan" jawab cowo yang pernah dibawa zoey ke pentas seni SMP adeknya Fhuad.
"Oh...yuk masuk liat latihan temen-temen gue" ajak Zoey melangkah menuju keruangan tengah dimana teman-teman yang lainnya berlatih.
"Hooooooiiii....." teriak Zoey yang sebenanrnya itu bukan teriakan karean suaranya yang lembut.
"Ini sepupu gue yang gue bawa kemaren ke Pensi" kenal Zoey
"Hai...aku Edwin" sapa Edwin yang mempunyai lesung pipi yang manis.
"Gue Apid"
"Gue Fhuad"
"Gue Shin"
"Ghe kemana?" Tanya Zoey
"Kekamar mandi" jawab Fhuad
"Edwin, adalah seorang arrangerment musik. Beberapa musisi papan atas pernah dibuatkan lagu. Dia baru pulang dari singapore melatih pencari bakat disana. Dia juga bakalan membantu kalian menyusun teknik mendapatkan harmonisasi nada" jelas Zoey
"Waaah.....nambah temen baru lagi ini. Apalagi cowoknya secakep ini, mirip-mirip adam lavine lah" kata Apid bersemangat.
"Gue mau nonton dulu ya. Ketinggalan 4 episode JAV terbaik yang baru gue download" kata Shin meninggalkan kerumunan itu dan memasuki kamar tidur.
"Gue mau lanjut mainkan gamenya, masih level rawit ni" kata Apid menuju kearah laptop kesayangannya.
"Gue juga mau baca komik" kata Fhuad
"Mereka lagi istirahat, seharian latihan terus, kecape'an kali" jelas Zoey yang menyuruh Edwin menunggu disebuah sofa empuk dan zoey mengambilkan minuman soda kaleng dari dalam kulkas dan sekotak pizza dingin yang mau dipanaskan di oven.
"Woooi...gilak bener, eek gue keras. Kaya' maraton gue bokernya. Keringetan gue" teriak Ghe dari lorong kamar mandi.
Suasana hening, dan itu perkataan sangat jelas sekali terdengar tanpa sensor.
"Ghe...jorok lu akh" teraik Zoey yang lagi manasin pizza instant
"Emag gue pikirin" jawab ghe yang teriak lebih kenceng dan mematung sejenak setelah melihat Edwin yang duduk di sofa yang sedang membaca majalah musik. Ghe langsung lari kedapur.
"Itu cowok ganteng bukan hantu kan?" Tanya Ghe heran
"Bukanlah, itu Edwin sepupu gue" jawab Zoey mengeluarkan pizzanya.
"Heh...sepupu lu. Cakep bener, Zoey"
"Gue aja cantik, jelas sepupu gue cakep"
"Bisa aje lu"
Ghe dan Zoey menuju ruangan tengah. Si Edwin yang masih asyik membaca tidak menyadari sudah ada Zoey dan Ghe disitu.
"Win...ini ghe" kata Zoey memperkenalkan Ghe
"Hai....gue Ghe" mengulurkan tangan ke Edwin. Namun Edwinnya masih tidak lepas dari membaca majalah itu.
"Iya...aku Edwin" jawab Edwin yang masih membaca buku
"Heh....songong amat gak mau salaman" jawab Ghe ketus
"Kamu itu jorok banget sih" kata Edwin melihat Ghe
"Sok bersih lu akh. Gue juga uda cuci tangan. Uda harum juga ini" kata Ghe cemberut sambil mencium tangannya.
"Tadi teriak-teriak ga jelas gitu"
"Yaelah, gue tu tadi teriaknya jelas banget kale" Kata Ghe berlalu pergi dengan muka cemberut.
Kehadiran Edwin membuat suasana menjadi baru. Apid yang diam-diam maen game selalu saja curi-curi pandang kearah Edwin, sedikit ada gejolak yang senang dalam hatinya. Ghe walaupun kesel gitu tetap aja secara diam-diam melirik keaeah Edwin yang doyan baca majalah musik. Namun, bagi Shin dan Fhuad itu sama sekali tidak ada perubahan yang signifikan. Cuma, ketika mereka bermain musik, Edwin selalu berkomentar tentang bagaimana cara mereka latihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar