You are my
Perfect One
chapter 8
Kita ini masih anak
sekolah
Aku
dan Andri bertemu ketika sepulang sekolah. Kami sekarang sering pergi dan
pulang bersama. Dan itu aku sadari bahwa kami mempunyai harapan yang sama. Aku
lebih terbuka kepadanya. Aku menceritkan kejadian beberapa hari yang lalu
padanya, tentang kata putus yang dilontarkan Ridan. Aku juga menceritakan
tentang para sahabatku. Bahkan tingkah Evi yang membuat aku kecewa juga aku
ceritakan padanya.
“kita
ini masih anak sekolah. Mengapa harus berpikiran seperti itu. Sebaiknmya kamu
melakukan hal-hal positif. Belajar!” kata Andri mempersilahkan aku naik angkot
terlebih dahulu lalu disusul olehnya.
“aku
paling gak suka belajar. Sahabatku juga tidak begitu tertarik dengan belajar.
Kami hanya membicarakan tentang boyband dan fashion-fashion yang lagi trend”
jawabku
“Terus
kamu dapat apa? dapat kata Putus dari Ridan?” Andri tertawa kecil
“jangan
meledek” cemberutku
“ingat
ya, kita ini masih sekolah. Nikmati masa remajamu untuk hal –hal positif. Ikut
kegiatan ekskul. Mungkin itu bisa merubah sudut pandangmu dan melupakan
kegilaan yang dilakukan Evi dan Ridan. Dan mencoba melepaskannya berlahan
dengan kegiatan yang menyehatkan”
“akan
aku coba” jawabku
Nasehat,
kurasa memang itu sebuah nasehat. Menikmati masa remaja dengan hal-hal yang
positif. Siapa sih Dia? Kenapa dia bisa berkata seperti itu dengan mudah?
apakah dia pernah merasakan apa yang kurasakan, sehingga dia tahu benar apa
yang harus dilakukan ketika terjadi hal seperti ini. Apakah dia seorang
malaikat yang diturunkan kepadaku untuk mengubah cara pandangku mengenai
kehidupan remaja selama ini. Yang aku tahu bahwa masa remaja adalah masa yang
tidak akan mungkin terlupakan. Aku rasa itu benar. Aku menyukai masa – masa
ini.
“jadi
tetap ceria. Kembangkan senyuman. Biarkan mereka tetap bermain dengan
kesempatana yang sia-sia”
“hu
um” jawabku sambil tersenyum semangat
“can….bla…bla..”
“Apa?”
aku tidak mendengar jelas katanya
“cantik
kalau tersenyum begitu”
Pipiku memerah.
Seperti kepiting rebus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar