Kamis, 27 Agustus 2015

Serial Ben dan Coki - ketua OSIS dan Drama Teater -

"Selamat ya , Ben sudah terpilih menjadi Ketua OSIS yang baru" Ucap salah satu anggota OSIS yang terpilih untuk tahun ajaran ini.
"Makasi, ya" sambut Ben.
"Selamat, ya" sebuah uluran tangan mengarah ke Ben. Dengan sebuah senyuman manis.
"Makasi ya, Yu. Mohon kerja samanya" kata Ben yang juga memberikan senyuman ke sekretaris OSIS itu.
"Iya" Ayu mengangguk tersipu malu.
Terasa berbeda dengan Ayu yang pertama kali Ben jumpai ketika kepergok berduan dengan kakak kelas di gudang olah raga pada saat hari-hari masa orentasi siswa baru. Ayu terlihat lebih segar hari-hari ini. Dan dia mulai banyak teman. Ben juga senang akhirnya bisa berbincang-bincang dengan Ayu disekolah.
"Gimana, Cok. Mau ikutan Club Teater ga?" Tanya putri yang mendekati meja Coki.
"Hm...kapan latihannya?"
"Hari jum'at dan sabtu setelah pulang sekolah"
"Bukannya aku gak mau. Aku permisi dulu sama mamakku. Soalnya aku bantu mamakku buat batu bata dirumah setelah pulang sekolah"
"Oh...gitu. Pantesan aja"
"Pantesan kenapa?"
"Gak apa-apa!!" Putri tersenyum kearah Coki yang membuat Coki jadi salah tingkah.
"Hehehe"
"Pokoknya Club pengen kamu ikut gabung loh" Putri mengerlingkan matanya. Dan itu membuat jantung Coki mau copot rasanya.
Angin siang ini berhembus lembut. Bahkan dedaunan yang bergerak kesana kemari enggan untuk menjatuhkan dirinya. Suasana lembut seperti ini sangat jarang sekali ditemui di musim kemarau ini.
"Akkkkhhhh...kurasa indah kali dunia ini, Cok" kata Ben yang menelan sebiji kacang atom
"Kurasa iya, Ben" kata Coki meraih segelas teh manis dingin pesanannya.
"Aku terpilih pulak jadi ketua OSIS"
"Umaaaak...betolnya cakap kau tu,Ben"
"Iya...tadi aku dilantik jadi ketua OSIS"
"Kok bisa pulak kau yang terpilih"
"Mana tau aku. Kami disuruh ngerjain soal psikotes. Terus disuruh menggambar. Uda gitu diwawancarai. Uda gitu disuruh lari. Uda gitu disuruh buat cerita mengenai sekolah yang diidamkan"
"Terus"
"Diantara 500 siswa aku urutan ke 5"
"Terus"
"Dari 5 besar itu, ada tes lagi. Berbicara didepan siswa-siswa yang lainnya"
"Terus"
"Ya, disuruh nyari tema yang cocok untuk sekolah"
"Tema kau apa?"
"Aku buat kebersihan dan disiplin"
"Apalah yang kau cakapkan didepan orang itu"
"Haahahah....ya banyaklah"
"Asal kau tak berjanji aja orang itu"
"Tak ada janji di dalam pidato tadi. Takot aku ingkar. Bedosa itu, udahlah banyak dosaku makin pulak betambah"
"Hahahahhaha...kaya' nya kau semangat kali jadi ketua OSIS. Bisa sampe ke 5 besar"
"Karena ada Ayu, yang rupanya dia masuk jadi sekretaris OSIS"
"Umakjang...lengkap betollah bahagia kau tu ya"
"Hehehehe....eh....jadi cemana ikutnya kau club teaternya si putri"
"Nantilah, kutanyak dulu mamakku. Takotnya gak dikasi pulak aku"
"Iyalah...kau tanyakkam itu"
"Yoi....men!!!"
Wak Mail, keluar dari pintu warungnya. Dengan wajah sedikit lesu Wak Mail.meneruskan gorengannya.
"Kenapa, wak? Kutengok muakak uwak uda macam mau kebelet boker"
"Akh...kau ini. Inilah akibat tak kosentrasi itu. Bisa pulak kenak minyak panas tangan istriku. Akh....jadi pening kepalaku. Siapalah yang mau mengerjakan semuanya ini. Mencuci, menggosok....halah....buat makin runyam aja"
"Hahahahha...tak usah mengeluh wak. Kerjakan semua, beresnya itu"
"Mulai bijak kelen ya"
"Hahhahaha...namanya beguru sama uwak"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar