Kamis, 27 Agustus 2015

Serial Ben dan Coki - PR -

Bukan sekolah namanya kalau tidak banyak PR. Bukan sekolah namanya kalau tidak banyak tugas yang diberikan oleh guru. Bukan sekolah namanya jika tidak banyak diberikan latihan-latihan selama belajar dikelas. Begitu juga sekolah Coki dan Ben. Akhir-akhir ini mereka sudah banyak diberikan tugas rumah individu bahkan sampai tugas kelompok.
"Aikh...pening kalilah kepalaku, Ben! Banyak kali PR ku" keluh Coki garuk-garuk kepala
"Ya kau kerjakanlah"
"Mana sempat aku ngerjakan PR. Kau taulah, pulang sekolah aku terus bantu mamak ku buat batu sampe malam. Kapan lagi aku ngerjakannya"
"Eh...iya pulak. Jadi, tak siap-siaplah PR kau tu ya"
"Ya gak laaaah"
"Aikh...matilah kau, Cok. Kena hukum sama guru kau nanti"
"Entahlaaah"
Seperti biasa lambai tangan setiap pagi dan janji bertemu setelah pulang sekolah.
Kelas begitu Riuh, Coki yang masih mengerjakan PRnya disekolah itu sedang asik dengan hitungan-hitungan cepatnya. Sampai-sampai Coki tidak memperhatikan bahwa ada sepasang mata yang sedari tadi melihatnya dalam-dalam. Yang malu-malu hendak menghampiri Coki yang berfokus pada PRnya.
"Hai....Cok" sebuah suara lembut itu membuat Coki mendengakkan kepalanya.
"Haaaa....iii" dengan mulut yang masih melongo Coki mencoba menyadarkan diri. Bahwa dia tidak sedang bermimpi.
"Kamu mau ikut ekskul teater ga?"
"Aku??"
"Iya, Kamu" jawab seorang perempuan yang sangat diidolakan dulu ketika SMP.
"Apa hebatnya aku ini. Sampe-sampe kau ngajak aku maen teater"
"Feeling aja" jawab perempuan yang bernama Putri
"Akh...nantilah itu kupikirkan. Aku masih ngerjain PR. Bentar lagi guru Fisika kita masuk" Coki kembali berkosentrasi mengerjakan PR.
Sebenarnya itu tidak membuat Coki menjadi pusing tujuh keliling. Bukannya Coki tidak mengerti mengerjakan PR, hanya saja dia tidak punya waktu untuk.mengerjakannya. Tapi, sebaiknya PR itu ya dikerjakan dirumah.
Lain halnya dengan Ben. Buku PR ben, tidak tahu keberadaannya dimana. Hampir satu kelas melihat buku PR Ben yang telah dikerjakannya tadi malam sampai larut. Beda halnya dengan Coki yang tidak terlalu sulit untuk memahami soal PRnya. Sedangkan Ben harus belajar lebih giat lagi untuk mengerjakannya.
"Ben...terima kasih, ya" salah seorang teman sekelasnya yang sudah melihat hasil PR Ben.
"Hu um" jawab Ben sambil tersenyum.
Beda halnya ketika SMP dulu, Ben selalu kerumah Coki untuk mengerjakan PR sambil menunggui Coki membuat batu bata.
"Hei, Ben. Kau yang tulis ya. Nanti aku yang ngerjakannya di sini" Coki yang masih belepotan tanah merah itu menulis diatas sebuah cetakan besar.
"Iya....kau carik jawabannya"
"Iya...beres itu"
Tak lama mereka selesai mengerjakan PRnya. Dengan senyum senang Ben juga menyelesaikan PRnya.
Namun, sekarang Ben harus mandiri mengerjakan PRnya sampai larut malam.
"Akh...pening betollah kepalaku. Gilak ngasi PR guru-guru ini" keluh Coki di warung Wak Mail.
"Kerja kau ngeluh aja, Cok"
"Jadi, apalagi lah cobak. Disekolah kau ada PR ga Ben?"
"Ya adalah....mana ada sekolah yang tak buat PR gurunya. Enak kai gurunya itu makan gaji buta. Tak ada yang dinilai bisa pulak bagi rapot"
"Oih makjang...ngeri kalilah bahasa kau itu , Ben. Macam betol aja akh!!"
"Bukan macam betol aja. Tapi, memang betol. Cak lah ko jadi guru"
"Malas aku"
"Iya, ecek-eceknya aja itu. Kau jadi gur, Wak Mail muridnya. Cemana kau menilai Wak Mail?"
"Ehm...ya kutengok wak mail ini rajin atau ga, sopan atau ga"
"Darimana kau tau itu semua?"
"Ya dari kesehariannya"
"Ya..kesehariannya, memangnya kau terus-terusan ikut wak mail?"
"Ya ga sih...."
"Naaah...dari PR, dari tugas-tugas yang kau kerjakan"
"Kok gitu pulak?"
"Ya...iyalah...!!! PR itu menunjukkan kalok kau orang yang bertanggung jawab. Dan mampu diberikan amanah. Gitu kata guru Bahasa Indonesiaku.
"Wuiiih...mantap kali. Bisa pulak gitu ya"
"Ya...setelah kupikir-pikir memang gitu,Cok"
"Aissss...yang malasan aku berpikir Ben"
"Hahahahaha...yang penting kau kerjakan PR kau. Uda bisa dibilang orang yang bertanggung jawablah kau itu. Masalah kau mencontek atau tidak...itu urusan kau sama diri kau lah sendiri"
"Hahahahahaha....sok bijak kau, Ben"
"Hahahaha..." Wak Mail yang sedari tadi.mendengarkan percakapan mereka ikut tertawa.
"Betol yang di bilang sama guru kau itu, nak"
"Hahahahha....wak mail ni...ikut-ikutan ajalah"
Memang penilaian itu tidak harus dari seberapa mampu mengerjakannya PR yang diberikan. Akan tetapi, seberapa bisa mengerjakannya dengan tepat waktu dikumpulkannya PR. Jadi, tidak masalah bagaimana mengerjakannya. Namun, ada usaha untuk dikerjakan. Itu salah satu sikap bertanggung jawab dan mampu diamanahkan.
"PR ku banyak kali, Beeeeeen!!!!" Teriak Coki
"Jangan ngeluh, kau kerjakan aja itu. Tak ada gunanya kau ngeluh, tak siap-siaplah PR kau tu"
"Hahahahhahaa....sok bijak kau , Ben. Jijik aku"
"Hahahahha"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar