Senin, 06 April 2015

Heart Beat

Angin bertiup pelan menyisir rerumputan sore itu. Sungai yang berdesir tentang indahnya cahaya orange itu berbisik lembut ditelingaku. Sore yang aku rindukan selama ini. Sore yang sudah dijanjikan oleh seseorang yang aku ingin temui saat itu.
"Hoooiiii.....!!" teriak sebuah suara dari balik suara rintihan daun yang melambai
Aku berbalik kearah suara itu. Suara yang sudah lama tak kudengar secara langsung. Suara yang biasanya aku dengar melalui alat komunikasi canggih ini.
"Haaaaaiiii....!!!" balasku dengan teriakan sambil melambaikan tangan kearahnya.
Ada banyak cerita yang akan aku bicarakan dengannya. Kuharap dia menyukai kisah yang aku catat dalam hatiku.
"Apa kabar?" tanyanya setiba disampingku. Aku menatapnya  dalam-dalam wajah seorang yang aku rindukan selama ini.
"Baik" jawabku sambil tersenyum.
"Kau tak bertanya kabarku?"
"Bagaimana kabarmu?" tanyaku sambil  tersenyum lucu atas pertanyaannya. Jelas, tak perlu dijawabnya aku juga sudah tahu jawabannya.
"Aku lagi tak enak badan. Kondisiku melemah. Jantungku terasa aneh" jawabnya melepaskan pandangannya kearah sungai yang ada dihadapan.
"Kau sakit? Apa?" aku memasang wajah khawatir
"Hehehe...tak perlu sekhawatir itu terhadapku. Aku jadi tak enak"
"Malah tertawa. Sakit apa?" tanyaku memasang wajah cemberut
"Aku juga tak tahu. Jantungku terasa aneh. Degupannya terasa tidak seperti biasa"
"Apa sudah periksa kedokter?" kekhawatiranku semakin tinggi
"Kurasa tak perlu kedokter, karena aku baru merasakannya hari ini"
Kami saling tatap. Sepertinya jantungku juga merasa aneh sekali. Detakannya tidak seperti biasa. Ini tidak beraturan. Apakah hal ini juga dirasakan olehnya.
"Aku juga merasakannya"
"Merasakan apa?"
"Merasakan jantungku berdetak aneh. Tak beraturan. Kadang kencang bahkan lebih kencang lagi"
"Kau yakin itu?"
"Hu um" anggukku
"Ini namanya heart beat"
"Heart Beat?"
"Hu um. Rasakan saja, rasanya menakjubkan sekali. Kau tahu, rahasia Tuhan yang orang banyak yang tidak menyadarinya. Heart Beat. Mengapa itu bisa terjadi ketika kita sedang berada orang yang sedang kita sayangi"
"Heeeh" aku tak mengerti maksudnya. Yang aku tahu, baru hari ini aku merasakannya Heart Beat itu. Setelah 5 tahun tak bertemu. Setelah angin 5 tahun yang lalu ditempat yang sama sangat berbeda. Kutarik napasku pelan mencoba menghentikan heart beat ini. Tapi, aku tak bisa menghentikannya. Sampai pandanganku dan pandangannya mendekat dan terasa angin segar menghembuskan hawa baru kepadaku yang aku terima dengan detakan jantung yang sangat kencang tak beraturan. Heart Beat.