Rabu, 26 Februari 2014

D'rockyuu Band - Go On Public -

Chapter -13-
"Gue ga bisa tidur memikirkan pertunjukkan pertama kita di public" kata Shin yang keliatan neveours
"Gue juga" Apid juga ikut-ikutan
"Akh....semangat donk....kalau kurang tidur gimana mau tampil maksimal" kata Ghe bersemangat karena uda gak sabar ingin bernyanyi.
"Lu gak grogi, Ghe" kata Fhuad
"Grogi sih.....tapi bisa gue netralisir"
"Lagu lu ghe....lu liat tangan lu gemetaran gitu. Hahahahaha" Tawa Shin
"Zoey kok lama banget datangnya?" Tanya Apid
"Katanya lagi on the way tadi, macet kali"
Semua anggota D'rockyuu band sudah pada ngumpul di ruangan para bintang tamu. Disitu mereka melihat beberapa anak band lainnya. Ada yang bergaya punk, style maskulin, dan ada band cewe yang gayanya rock habis. Semua mencerminkan jenis musik yang mereka bawakan. Tapi d'rockyuu band, tidak mencerminkan gaya mereka. Jenis musik yang aneh, ecchi, electric hypo. Jenis musik yang belum pernah didengar oleh semua orang. Sangat asing, style yang mereka pake bukan juga menunjukkan mereka merupakan anak band. Ghe yang pake sweater panjang dan celana jeans pensil sepatu kets. Fhuad, celana jeans ponggol robek-robek, atasan pake kaus kutang tanpa lengan. Shin yang selalu tampil sempurna, pake kaos dilapisi rompi rajutan dan celana ponggol pensil sepatu kulit kilat berwarna hitam. Apid memakai kaos oblong warna putih yang tulisannya I'm a gay dan celana ponggol dan memakai sepatu kets warna warni.
"Heh.....setelah gue perhatikan style kita gak banget ya" kata Ghe sambil melirik kearah band lain
"Lu harus pede donk. Kita ini kan band yang lain dari yang lainnya"seru Shin menggebu
"Ya...bener banget tu, shin. Gue setuju. Kita adalah trendsetter" timpal Fhuad lebih menggebu-gebu.
"Udah..udah...siap-siap aja bentar lagi giliran kita tampil ne. Gue kok rada-rada mau pipis ya" Apid mengapitkan kedua kakinya menahan rasa ingin buang air kecil.
"Haaaiiiii.....maaf telat ya...!!!!jalanan macet banget" kata Zoey yang kebiasaan ngos-ngosan.
"Siapa yang lu bawa,Zoey?" Tanya Ghe bengong melihat cowok yang dibawa Zoey.
"Sepupu gue, dia jago ngearrangement lagu" jawab Zoey yang masih ngos-ngosan.
"Ini minum dulu" Shin ngasi minuman mineral dalam kemasan botol
"Sankyu, Shin"
.....
Selanjutnya....
Dipanggung sudah ada 2 host yang menyebutkan nama-nama band yang akan tampil di hari ini. Ada Freak Out, Ghost Hustle, Keppo Band dan D'Rockyuu Band. Untuk penampilan pertama ada Freak Out yang beraliran musik hip hop. Group musik yang cukup lumayan terkenal di pentas seni anak sekolah. Semua penonton berteriak semangat ketika Drew si vokalis utama menyanyikan sebuah lirik hip hop yang menghentak. Sampai-sampai Ghe dan Fhuad bergoyang bareng menghilangkam rasa gerogi. Lalu dilanjutkan Keppo Band, aliran musiknya lagi trend saat ini. Aliran musik melayu rock. Banyak yang mengikuti mereka bernyanyi saat tampil. Sepertinya Keppo Band berhasil membuat hati semua orang luluh lantak dengan lirik lagunya. Berikutnya Ghost Hustle, adalah band papan atas di dunia pentas seni anak sekolah.  Bahkan mereka sudah buat single album dari label indi band. Karena mereka adalah juara 2 dalam kompetisi Indi Band setahun yang lalu. Dan yang terakhir adalah D'rockyuu Band. Sunyi, sepi dan senyap sekali. Bahkan mereka heran band apa yang akan tampil ini. Bahkan namanya belum tercatat dalam buku agenda band yang akan tampil disetiap pentas seni. Semua mata tertuju pada sebuah panggung yang berada didepan mereka. Semua terdiam, dan mungkin berbisik dalam hati.
"Siapa mereka?"
"Apa mereka badut-badut yang mau melucu"
"Gile aja style mereka ga banget deh"
"Uda bubar aja yuk"
Ghe dan kawan-kawn tetap tampil dan mulai berdiri ditempat yang seharusnya. Kaki Ghe sedikit bergetar hebat, Fhuad sedikit linglung menggunakan Headsetnya, Apid yang sedari tadi mengeluarkan keringat makin membasahi seluruh pakaiannya, dan shin malah menunduk tidak berani melihat kedepan.
"Woi...itu abangku" teriak sebuah suara dari kerumunan penonton, yang sudah pasti itu adiknya Fhuad.
"Wooooooaaaaaahhhhh" teriak semuanya.
"D'rockyuu...D'rockyuu..."teriak semuanya semangat.
"Hm...hm...selamat siang semuanya" sapa Ghe enerjik yang mencoba menahan rasa gerogi.
"Siiiaaaang" jawab mereka serempak.
"Disini gue mau memperkenalkan dulu anggota D'rockyuu Band. Gue adalah Ghe di vokalis. Shin digitar, Apid di Bass dan Fhuad di Drum. Ini band baru dibentuk Sebulan yang lalu. Jadi, mohon bantuannya untuk menyemangati kami kalaupun kurang enak didengar. Hehehe... oke, lagu pertama yang gue ciptakan adalah akibat kelamaan menjomblo"
Semua penonton serius mendengarkan, bahkan suara riuh saja tidak ada, apalagi sebuah tarian amburadul. Semua melongo, hanya ada dua kemungkinan, karena mereka tidak tahu liriknya dan kedua itu sangat membosankan. Ketika Ghe memasuki lirik, suara serak tiba-tiba dan membuat semua penonton tertawa terbahak-bahak. Dan begitu semua ketawa, kosentrasi yang lain juga ikut hilang. Nadanya jadi sumbang dan entah berlarian kemana.
"Woi..,turun woi....ga pantes lu jadi anak band"
"Mending jadi badut taman fantasi aja lu sono"
"Hahahaha....band apa ini...."
"Huuuuuuuuuuuu......."
Beberapa orang berteriak gaduh dan membuat keributan. Akhirnya mereka menghentikan permainan musik mereka. Ghe yang sudah malu sekali langsung berlari menuruni panggung dan kembali ke backstage, begitu juga dnegan anggota lainnya. Malunya luar biasa, gagap pada saat penampilan pertama di depan public. Betapa ini sangat menyayat hati mereka berempat.
"Uda jangan sedih gitu donk" bujuk Zoey yang memang juga ikutan sedih melihat band asuhannya dipermalukan.
"Kita pulang aja yuk" ajak Ghe yang mau nangis.
"Baru kali ini gue liat lu mau nangis Ghe"
"Ya...gue malu, karena gue semuanya berantakan" jawab ghe yang uda meneteskan airmata.
"Hahahaha.......mana gue pengen liat ghe nangis" ledek Shin
"Lu apaan sih" ambek Ghe
"Lu napa nangis, ini pengalaman buat kita-kita. Berarti kita harus berlatih lebih keras lagi" kata Fhuad yang memang tenang
"Bener tu kata Fhuad" bela Apid.
"Ayoook...kita pulaaaaang" teriak Ghe yang semakin sedih.
"Iya..." jawab Zoey.
Penampilan pertama dipublic, memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi untuk pertama kalinya mereka harus bernyanyi dan didengarkan orang banyak. Ini merupakan pelajaran berharga untuk mereka berempat agar berlatih lagi untuk kompetisi indi band yang sebentar lagi.

Selasa, 25 Februari 2014

D'rockyuu Band - Serious -

Chapter -12-
Ditempat baru yang nyaman. Mereka mendapatkan semangat baru. 3 minggu lagi pertandingan yang ditunggu oleh band indi. Mereka berlatih dengan semangat, dan rutinitas latihan menjadi setiap hari setelah mereka pulang bekerja. Zoey yang semangat membawa sebuah kardus yang berisikan kejutan pemberi semangat.
"Aura-aura beberapa hari ini begitu berbeda ya" kata Shin membuka minuman kaleng yang tersedia dikulkas.
"Iya...ada api membara" sambung Apid
"Tapi gue suka adegan seperti ini" Ghe tiba-tiba nimbrung membuat kaget Shin dan Apid.
"Mana Fhuad?" Tanya Zoey
"Mungkin dia telat" kata Shin
"Yauda kita latihan, pake rekaman permainan drum fhuad selama seminggu ini" saran Zoey membuka kardus dan mengambil CD yang sudah berisi suara drum dari permainan Fhuad.
"Wow!!!" Kaget Ghe, Shin dan Apid.
"Kok bisa gitu???" Tanya Apid heran.
"Kenapa gue suruh lu maen sendiri-sendiri minggu kemaren?"
"Jadi lu ngerekamnya" Shin melotot takjub
"Yup....kan berguna banget untuk hari ini. Walaupun Fhuad gak ada tapi kita tetep bisa latihan" senyum Zoey merekah
"Wkakakkakakakaka. Lu emang pantes gue jadikan temen zoey" kata Ghe memeluk Zoey.
"Hayuk latihan"
Latihan yang semangat. Menyanyikan 4 lagu sekaligus. Keempat lagu itu merupakan lagu andalan. Tetapi tidak mungkin keempat-empatnya di nyanyikan dalam satu pertandingan. Ini juga yang dipikirkan oleh kelima orang itu. Lagu andalan apa yang harus dinyanyikan dalam pertandingan nanti. Tapi itu bukanlah masalah. Energi latihan yang serius ini harus ada sampai detik terakhir.
"Hoooi..." Fhuad menghentikan latihan teman-teman yang lain.
"Ganggu aja lu" keluh Ghe
"Ada undangan manggung di SMP adek gue. Mau gak?" Tanya Fhuad memberikan selebaran undangan.
"Serius lu?" Tanya Shin
"Sejak kapan gue ga serius?" Fhuad cemberut
"Sejak lu ditinggalin cewek incaran lu. Hahahahah" balas Shin tertawa terbahak-bahak.
"Ini diterima ga?" Tanya Fhuad mulai serius.
"Bolehlah" kata Ghe percaya diri.
"Kapan acaranya?"
"Besok!"
"Haaaah!" Keempat orang lainnya kaget bukan kepalang.
"Deadline!!!!" Kata Zoey
"Heeeh......kok jadi gerogi gini gue" kata Ghe
"Gue deg-deg ser" kata Apid
"Aku rapopo" Shin tersenyum
"Harus serius latihan" kata Zoey semangat.
"Seriuuuuuus" Teriak mereka berlima.
"Nama band kita kan, Rockyuu Band"
"D'rockyuu Band.....Ganbatte....semangat....spirit....chayo......!!!" Teriak mereka berlima.
Mereka kembali latihan. Untuk mempersiapkan pertunjukan besok di SMP adiknya Fhuad. Sebelumbya mereka belum pernah tampil di acara manapun. Kemampuan mereka maen band sebenarnya seperti band indi lainnya. Jarang terekspos oleh media massa. Kalaupun terekspos itu hanya untuk band indi yang sering main di pensi-pensi anak sekolah. Kali ini mereka serius.

Jumat, 21 Februari 2014

Hope, Now and Future

Ada semangat yang terjadi pada diriku saat ini. Aku ingin terbang bersama mimpi-mimpiku. Melawan semua penderitaan yang terkadang aku ciptakan sendiri didalam kehidupanku. Sebenarnya aku merasa sangat bahagia dengan aku miliki. Tapi ada manusia lain yang mengganggunya. Mereka seperti tidak percaya kalau aku baik-baik saja dalam menjalani kehiupan ini. Apa mereka benar-benar mengerti aku yang ingin terbang bersama mimpi-mimpiku. Hei…kau jangan Cuma bermimpi tapi tindakan yang kau lakukan nihil, itu sama saja seperti kau mencari angin dan ingin menggenggamnya, suatu yang mustahil kan. Aku berdiri sini bersama harapan yang ada. Sedangkan kau yang jauh disana, berapa lama kau akan terpuruk dalam penantian yang akan mendatangimu. Sekuat tenaga mari kita bersama meretas program kehidupan yang gila ini. Kita bersama didunia yang keberadaannya akan punah oleh tingkah kita sendiri. Mari kita bangkitkan bersama-sama harapan yang indah itu meraih segala mimpi dan mulai terbang mengitari langit biru. Kenapa kau masih duduk termangu menunggu uluran tangan. Kenapa kau tak bergerak dan menjulurkan tangan. Sampai dimana kau berdiri dan berjalan. Berhentilah sejenak dan mulailah kau pandangi apa yang kau lihat. Itu sangat miriskan, aku sendiri terkadang menagis pilu dalam sebuah getaran bibir yang kelu. Bumi ini benar-benar sudah gila. Saling membunuh hal yang biasa. Saling menjatuhkan menajdi makanan sehari-hari, dan suara desingan senjata sudah menajadi music merdu dibumi perang yang tak berakhir. Apakah mereka akan bertahan sampai akhir dan menjadi pahawan. Sekarang dirimu dimana, apakah hanya menonton didepan televisi dan mendengarkannya. Apa kau hanya mengoceh tak jelas didepan media social atas kemurkaanmu yang dilakukan makhluk yang bernama manusia yang tak punya nurani itu. Itu hanya seperti kau sedang menyiramkan air kedalam parit yang keruh semakin disiram bukan semakin bersih tetapi semakin jorok. Hanya mengotor-ngotori kau sebagai mahkluk mulia. Jadi, sekarang bisakah kita berubah bersama-sama. Atau aku hanya sendiri untuk perubahan dan mencapai harapan. Kehidupan ini memang milik kita sendiri. Dan jangan pernah orang lain mencampuri kehidupanmu. Kau boleh bebas, tapi ingat aturan yang telah ditetapakan. Kau boleh ingkar tapi ingat janji itu adalah hutang yang wajib kau bayar. Kau boleh memfitnah tapi ingat lisan itu pedang yang paling tajam. Kau boleh berdusta tapi ingat perkataan bohong itu adalah ombak tinggi yang menyambar siapa saja yang ada didekatnya dan menenggelamkannya dalam sebuah kehitaman. Kau boleh saja membuka aib orang lain tapi ingat itu seperti memakan bangkai saudaramu sendiri.

Bergelombang dan jadikan semua yang adalah teman, bahkan sekalipun itu musuhmu. Namun, jauhi orang yang berkata lain dengan tindakan. Karena makhluk itu lebih berbahaya dari pada poisson ular viper. Membunuh dalam seperdetik nadimu yang berjalan. Bahagia dalam semua yang ada tetap berterima kasih kunci segalanya. Kau tak sendiri walaupun kau merasa sepi. Kekuatan yang dalam ada pada dirimu. Pemberi Kasih Sayang yang Maha Dahsyat itu selalu untukmu, dan takkan pernah meninggalkanmu. Jadi untuk apa kau bersedih hanya karena kesepian.

Rabu, 19 Februari 2014

Mengajarkan tentang tanggung jawab

Kali ini saya akan memberikan tips bagaimana menanamkan rasa tanggung jawab terhadap anak didik atau anak sendiri.
Awal dari segala sikap adalah tanggung jawab, setelah selesai tanggung jawab maka masuk lah kejujuran, disiplin dan mandiri. Mengolah sikap anak-anak memang susah. Tapi pada dasarnya kalau tidak dimulai yaaah tidak akan ada perubahan pada anak tersebut. Siapa yang harus memulai, jelas jawabnya adalah kita sebagai orang dewasa, bisa jadi orang tua, guru, kakak dan sanak saudara yang bisa diandalkan. Lalu, bagaimana langkah selanjutnya. Jelas kita harua tahu dengan siapa kita berhadapan, mereka adalah anak kita sendiri atau bahkan anak murid. Kita seharusnya mengenalnya terlebih dahulu. Sekedar nama atau usianya, bukan hanya itu saja. Akan tetapi perhatian tingkahnya dan mulai lah diam-diam kita mencatat apa kebiasaan baik dan buruknya menurut persepsi kita masaing-masing. Namun, kita jangan langsung men"judge"nya. Setelah kita kenal dengan siapa berhadapan, setelah kita mengenal dengan siapa kita berhadapan, maka langkah selanjutnya adalah melanjutkan misi "menanamkan rasa tanggung jawab terhadap anak".
Untuk anak sendiri dan murid.
1. Berikan dia sebuah tugas yg ringan sesuaikan umurnya. Misalkan untuk mencuci tangan sebelum makan dan mencucinya lagi setelah makan (ini cocok untuk anak umur 1-3 tahun)
2. Ketika diberi perintah langsung mau mengerjakan, setidaknya dia mau mendengarkan perintah kita, itu awal yang bagus. Jika dia tidak mau beri sebuah gambaran "seram" jika tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelahnya. Gambaran "seram" bukan harus menakut-nakutinya dengan celotehan "jika kamu tidak mencuci tangan, maka cacing2 akan memakanmu" atau bisa juga seperti ini "jika kamu gak mencuci tangan, memangnya kamu mau di makan hantu". Sebenarnya itu ancaman yang mengajarkan mereka sikap untuk berbohong. Berikan ancaman yang wajar "jika kamu tidak cuci tangan, maka kamu akan cacingan, bahwa ditangan manusi itu terdapat banyak bakteri penyakit. Memangnya kamu mau sakit. Kalau kamu sakit, maka akan disuntik. Mau gak disuntik?" Setidaknya anak jadi berpikir untuk tidak mau disuntik.
3. Jika langkah kedua sudah lancar maka langkah selanjutnya adalah tetap memberi perintah sampai perintah itu tertanam didalam otaknya. Teruslah berusaha mengingatkan. Jika masih lupa-lupa untuk melakukannya, maka coba untuk ingatkan dengan cara hukuman. Misalkan "jika tidak cuci tangan, maka kamu tidak akan dapat makanan penutup, seperti kue atau cookies"
4. Langkah terakhir, sebaik-baiknya perintah adalah contoh kelakuanlah yang terbaik untuk dicontoh. Jadi sebagai orang tua kita tidak hanya memerintah tapi juga harus melakukannya didepan anak-anak kita. Karena mereka akan mendapatkan pelajaran sikap selain tanggung jawab ada kejujuran disana.
Sebenarnya inti dari semuanya adalah penugasan yang rutin dan dikerjakan secara rutinitas bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab. Dan tetap dibawah kontrol orang tua atau guru. Terkadang ini hanya akan berhasil untuk anak-anak yang bisa diajak kerja sama (khusus utk murid). Tapi itu bukan masalah besar. Setidaknya kita sudah mengajarkan sebuah sikap tanggung jawab kepada mereka. Jangan terlalu dipaksakan, biarkan mengalir adanya. Dengan sebuah ketekunan semua itu pasti bisa tercapai. Jadi, dimulai dari diri sendiri untuk orang tua. Jika kita sendiri tidak bertanggung jawab bagaimana kita bisa mengajarkan tanggung jawab itu sendiri.
Selamat mencoba.....
Semoga berhasil....
Tugas-tugas yang mudah untuk dikerjakan anak umur (1 - 3 tahun)
1. Mencuci tangan
2. Membiasakan buang air kecil sendiri
3. Membereskan mainan
Untuk anak umur ( 4 - 6 tahun)
1. Meletakkan baju kotor ke ember
2. Merapikan mainan
3. Meletakkan piring yang sudah dipakai ke tempat cuci piring.
Untuk anak umut ( 5 - 10 tahun)
1. Merapikan tempat tidur
2. Mengerjakan piket harian,  misalkan menyiram bunga

Rabu, 12 Februari 2014

Just a Dream -sam tsui ft christina grimme-

[SAM:]
I was thinkin about you
Thinkin bout me
Thinkin about us
What we gunna be
Open my eyes...
[SAM & CHRISTINA:]
It was only just a dream

[CHRISTINA:]
So I travel back down that road
Will you come back?
No one knows
I realize, it was only just a dream

[SAM:]
I was at the top
Now its like I'm in the basement
Number 1 spot
Now you finding a replacement
I swear now that I can't take it
Knowing somebody's got my baby

Now you ain't around, baby I cant think
I shoulda put it down, shoulda got that ring
Cuz I can still feel it in the air
See your pretty face
Run my finger through your hair

My lover
My life
My baby
My wife
You left me, I'm tight
Cuz I know that it just aint right

[SAM & CHRISTINA:]
I was thinkin about you
Thinkin about me
Thinkin about us
Where we gunna be
Open my eyes...
It was only just a dream

So I travel back down that road
Will you come back?
No one knows
I realize, it was only just a dream

[CHRISTINA:]
And I be ridin'
And I swear I see your face at every turn
I try to get my usher on but I can't let it burn
And I just hope you know that you're the only one I yearn for
No longer I be missin will I learn

Didn't give you all my love
I guess now I got my payback
Now I'm in the club thinking all about you baby
Hey
You was so easy to love
But wait, I guess that love wasn't enough
I'm goin through it every time that I'm alone
And now I'm wishing that you'd pick up the phone
But you made a decision that you wanted to move on
Cuz I was wrong

[SAM & CHRISTINA:]
I was thinkin about you
Thinkin about me
Thinkin about us
Where we gunna be
Open my eyes...
It was only just a dream

So I travel back down that road
Will you come back?
No one knows
I realize, it was only just a dream

If you ever loved somebody put your hands up [x2]
And now they're gone and you're wishin could give them everything
Oh, [CHRISTINA:] If you ever loved somebody put your hands up ]x2]
[SAM:] If you ever loved somebody put your hands up [x2]
[SAM AND CHRISTINA:]
And now they're gone and you're wishin you could give them everything...

[SAM & CHRISTINA:]
I was thinkin about you
Thinkin about me
Thinkin about us
Where we gunna be
Open my eyes... ([CHRISTINA:] Open my eyes)
It was only just a dream ([SAM:] Its just a dream)
So I travel back down that road ([CHRISTINA:] Travel back, [SAM:] Travel back)
When you come back? ([CHRISTINA:] Down the road, [SAM:] Down the road)
No one knows ([SAM:] No one knows)
I realize, it was only just a dream ([SAM:] No, no, no, no)

I was thinkin about you ([CHRISTINA:] Woooo)
Thinkin about me
Thinkin about us ([SAM:] Whooooo)
Where we gunna be ([SAM:] Yeah)
Open my eyes... ([CHRISTINA:] Open my eyes, [SAM:] Open my eyes...)
It was only just a dream ([CHRISTINA:] It's just a dream)

So I travel back down that road ([SAM:] Whoo)
Will you come back?
No one knows
I realize, ([SAM:] Realise)
It was only just a dream
[SAM:] Baby it was only just, only just a dream

[SAM & CHRISTINA:]
Nooooo, oh
It was only just a dream

Senin, 10 Februari 2014

D'Rockyuu Band -New Place part II-

Chapter -11-
"Hoooaamz" Ghe mulai mengantuk dan memang jadwalnya untuk tidur siang.
"Heh....penyakit sena lu kambuh" kata Apid melemas
"Lama amat si Zoey?" Keluh Ghe
"Bentar lagi kale" kata Apid membuka Smartphonenya memulai memainkan game onlinenya.
Siang itu benar-benar panas. Setelah musim hujan berlalu. Maka musim panas berganti. Untung AC di Toto Bakery berfungsi baik. Sedikit ada kesegaran yang menerpa kepanasan hari ini.
"Maaf telat. Ada urusan yang urgen" kata Zeoy ngos-ngosan.
"Dimana sih lapaknya?" Tanya Apid penasaran.
"Itu...." Zoey menunjuk sebuah gedung bertingkat 30 lantai.
Itu bukan seperti tempat basecamp yang pantas untuk band yang baru saja bangkit.
"Itu kan gedung perkantoran?" Tanya Apid sambil membangunkan Ghe denagn pukulan ringan dipundaknya.
"Iya, itu kondominium. Salah satu ruangannya dibeli papaku. Seharusnya kami buka cabang disini. Tapi Papa belum sempat membereskannya" jelas Zoey yang masih ngos-ngosan.
"Lu sekaya apa sih Zoey?" Tanya Apid heran.
"Hehehehe.....Papa gue yang kaya, Pid"
Ghe terbangun mendengar suara Zoey. Dengan wajah cemberut memandang Zoey yang telat lama sekali. Sembari mengucek-ngucek matanya Ghe menguap, dan mencoba menyadarkan diri dari bangunnya yang sebentar itu.
"Lu dari mana?" Tanya Ghe ke Zoey
"Itu gedungnya tempat kita latihan" tunjuk Apid kearah gedung 30 lantai yang mengkilap itu.
"Hooooooooh" Ghe melongo terkejut.
"Ayok kesana" ajak Zoey
"Ayok" semangat Apid.
Gedung yang berlantaikan 30 itu sangat mengundang decak kagum. Bagaimana mungkin mereka bisa masuk kesitu dengan mudahnya. Padahal masuk kesitu harus menggunakan kartu akses yang seperti kartu ATM, dan mempunyai Password. Ini gedung canggih yang pernah Apid dan Ghe kunjungi. Didalamnya terdapat beberapa boutiqe ternama dan menjual merk pakaian berkelas. Ada tempat makanan chinese, korean, japan food. Ada hotelnya juga. Bermacam aroma yang menusuk hidung sangat tercium jelas sekali.
"Itu ruangan kita. Lantai 4 no 12E" tunjuk Zoey kearah papan pengumuman berwarna hijau itu.
"Besar banget kaya'nya" pikir Ghe
"Penasaran, ayok masuk kedalamnya" ajak Zoey membuka pintu pengaman otomatis dengan menggunakan password dan menggesekan kuncinya yang seperti kartu ATM itu.
"Suuugoooi...." pelongo Apid dan Ghe
"Selamat datang di New Place"
"Lu bakalan nyesel pulang duluan" tiba-tiba Ghe sudah menelpon Fhuad dan Shin.
" hahahahaha" Zoey tertawa lepas.
Mereka melihat-lihat ruangan itu. Sangat besar untuk ukuran studio band. Sudah ada barnya, juga dapur modrennya. 2 kamar mandi dan kamar tidur. Seperti apartemen yang belum berpenghuni.
"Kita perlu pengedap suara" kata Apid
"Iya....itu uda gue bicarakan sama tukangnya"
"Kapan mulai pindah"
"Besok kita mulai benah-benah. Sekalian besok juga alat-alat bandnya juga datang"
"Asiiiiik" kata Ghe semangat.
Tempat latihan yang nyaman. Ini band harus menang dalam kompetisi Indi Band yang diadakan bulan depan. Perjuangan Zoey harus mendapatkan reward.

D'rockyuu Band - New Place Part I-

Chapter -10-
"Hari ini jadikan lihat gedungnya" tanya Ghe ke Zoey yang sedang di kantor Papinya.
"Hm...gue gak bisa ikutan. Ada urusan penting" lirih Zoey mencoba keliar ruangan Papinya dimana bekerja.
"Kenapa?" Tanya ghe heran
"Urgen ni...ntar gue kasi tau. Caaao" kata Zoey menutup telpon pnya dan terburu-buru mausk kantor papinya.
Ada yang aneh dengan izinnya Zoey tidak ikut meninjau lokasi gedung untuk dijadikan tempat latihan sekaligus basecamp mereka. Fhuad yanh sudah semangat kalo untuk melihat lokasinya, bangun lebih pagi dari hari-hari sebelumnya. Shin yang biasanya juga masih didepan laptop melihat koleksi JAVnya dan beberapa seri video sentai yang didownloadnya, sekarang sudah bergegas rapi memaskan mesin motornya. Begitu juga Apid yang biasanya masih melek didepan game onlinenya, sekarang mendadak sarapan pagi bersama keluarganya.
Ghe yang awalnya bersemangat mendadak muram, karena Zoey tidak ikutan melihat lokasi barunya.
"Gue uda di perempatan jalan ni, dimananya?" Tanya Fhuad yang sudah sampai perempatan lokasi barunya.
"Lurus aja, terus didepannya ada toko roti 'Toto Bakery'." Kata Ghe melihat denah yang diberikan Zoey.
"Toto....Bakery" kata Fhuad heran.
"Iya lu cari aja"
Ghe yang baru bergerak dari rumah, melaju pelan kearah sesuai petunjuk Zoey yang dituliskan lewat secarik kertas. Sedetail mungkin Zoey memberikan petunjuknya. Biar memudahkan mereka menemukan lokasi barunya. Tepat di depan Toto Bakery terlihat, Fhuad, Shin dan Apid seudah menunggu kehadiran Ghe.
"Mana gedungnya?" Tanya Shin setelah melihat kearah depan Toto Bakery.
"Mana ya. Kata Zoey daerah sini sih" kata Ghe juga bingung dan memperlihatkan denah yang diberikan Zoey.
" bener ini jalannya. Tapi mana gedungnya?" Tanya Apid mulai bosan.
"Tunggu, gue telpon dulu si Zoey" kata Ghe menenangkan suasana yang mulai bosan karena matahari mulai menampakkan wujudnya.
"Gue masuk jam 10 ne" kata Shin yang mulai resah
"Ya gue ada janji juga jam 10" kata Fhuad melihat arlojinya
"Dan gue juga mau party di game" Kata Apid menundukkan kepalanya karena mulai panas.
"Tunggu, ini gue juga masih nelpon Zoey. Malah gak aktif handphonenya" gusar Ghe kewalahan.
"Oke deh gue gerak dulu, ga enak telat masuk kerja" kata Shin menghidupkan mesin motornya.
"Gue juga"
" gue tunggu bentar lagi deh" kata Apid mencoba toleransi
"Hati-hati lu pade" kata Ghe cemberut kesal.
Ghe dan Apid masih berdiri didepan Toto Bakery. Tanpa disadari salah seorang pelayan Toto Bakery menghampiri mereka. Memberikan senyuman ke Ghe dan Apid.
"Ada yang bisa saya bantu, mbak dan mas?" Tanya pelayan itu lembut.
"Hm....mau tanya deh. Ini benarkan alamatnya?" Ghe balik tanya sembari memberikan secarik kertas yang berisi denah.
"Ya betul, Mbak. Mbak mau kemana?" Pelayan itu kembali bertanya.
"Katanya disini ada gedung yang gak dipake, mau kami jadikan tempat latihan dan basecamp band kami" jelas Ghe
"Owh...kalau itu saya kurang tau mbak, maaf ya Mbak. Tapi mungkin manejer kami tau" kata pelayan itu membuka pintu masuknya seakan menyuruh kami untuk masuk kedalam.
Aroma rotinya begitu menggoda sekali. Rasanya ingin mencicipi. Apalagi ada bronis cokelat isi keju. Roti selai bluberry, dan beberapa pancake, tiramitsu, serta tart pelangi. Lidahn Ghe tidak tahan lagi, dia mulai memilih roti-roti kesukaannya, dan Apid hanya mengikutinya dari belakang sambil menunjuk mana yang mau dia makan. Lalu Apid mencari tempat duduk dan memesan minuman ringan. Sejam berlalu, tidak ada kabar dari Zoey.
Kriing...kring..... suara handphone Ghe berbunyi.
"Nada deringnya kaya' telepon zaman polyponic deh" sela Apid
"Hahaha...gue kan suka aneh, beda" bela Ghe seraya mengangkat telponnya.
"Lu dimana Zoey, dihubungi juga ga bisa tadi" ghe terdiam sejenak "oh...gitu. Gue sama Apid di Toto Bakery"
"Jangan salah sebut nama tokonya lu, entar lu sebut Toto.....pake Ng" kikik Apid.
"Akh..,berisik lu akh Pid"
"Dimana Zoey??"
"Bentar lagi kesini"

D'rockyuu Band -Nice Job-

Chapter -9-
Setelah liburan kepantai dihari minggu yang cerah. D'rockyuu band mulai kembali latihan. Disebuah studio yang mendapatkan gratis setelah menyewa sebanyak 10 kali.
"Papaku berbaik hati mau meminjamkan uang" kata Zoey sumingrah.
"Uang untuk apa?" Tanya ghe heran
"Untuk membeli seperangkat alat musik untuk kalian" kata Zoey semakin semangat.
"Haaah" Fhuad, Shin, Ghe dan Apid terkejut mendengarkannya.
"Woooow....berapa duit tu habisnya?" Tanya Apid masih melongo heran.
"Hehehe....yang penting kalian bisa latihan setiap saat" Zoey menunjukkan kwitansi pembelian barang-barangnya.
"Zoey....lu emang malaikat kami. Aku yakini itu sejak pertama kali mendengar suaramu di telpon. Itu suara malaikat pembawa rezeki. Ga seperti suara vokalis kami. Itu malaikat pencabut nyawa" kata Shin sambil memasang wajah se imut mungkin dengan mata berbinar-binar
"Uuuuurrrrghhhh....." ghe yang mendengarnya menjadi geram.
"Calm down ghe" Fhuad dan Apid mencoba memperagakan suara Zoey yang suka mengatakan itu
"Hahahahahaha" Zoey tertawa terbahak-bahak.
Mereka mulai latihan distudio biasanya untuk saat ini.  Hari ini mereka latihan dengan semangat. Seperti handphone yang baru saja di charger. Full energi, setelah pulang liburan. Ternyata liburan itu ada gunanya juga. Mengisi energi mereka yang hilang karena rutinitas yang membosankan. Zoey yang merekam kejadian itu mendapatkan spirit baru untuk bandnya itu. Dia mulai menyadari bahwa tugas manejer itu lebih berat dari sekedar sebagai pembangkit semangat semata. Ini pertama kalinya dia harus bekerja sendiri tanpa harus dibawah asuhan Papinya. Tapi kalau soal keuangan jelas dia masih membutuhkan uang Papinya yang tidak habis tujuh turunan.
"Lagu kedua uda aku buat liriknya" kata Ghe semangat membuka tasnya yang berisi buku yang didalamnya terdapat lirik-lirik yang diciptakannya.
"Mana rekaman suara lu?" Tanya Shin
"Ini" jawab Ghe menyerahkan rekaman suaranya.
"Ok....coba mulai dengan ketukan di sini" kata Apid mencoba mengarahkan Fhuad
"Bisa, oke"
"Nah...kalau ini bisa di kombinasikan dengan nada ini" kata Shin bersemangat
"Waaaah....cocok....cocok" teriak ghe senang.
Sepertinya ini untuk pertama kalinya mereka latihan begitu serius. Fhuad yang mencoba menyeimbangkan setiap ketukan alat drumnya, Apid dengan bassnya dan Shin sibuk dengan melodi gitarnya. Sedangkan ghe masih mencoba mengkombinasikan suaranya dan nada yang di mainkna teman satu bandnya. Dan Zoey tersenyum manis melihat kegigihan anak asuhannya latihan.
"Nice job, guys" kata Zoey mematikan rekaman handycamnya.
"Makasi, Zoey" kata mereka berempat tersenyum manis.
"Ini ada hadiah untuk Shin" kata Zoey memberikan sebuah kotak yang terbungkus kertas kado.
"Untuk gue mana?" Tanya Fhuad iri
"Hehehehe....ini untuk fhuad, ini untuk apid dan ini buat lu ghe" zoey memberikan kado dengan bungkus yang sama.
"Hiks...hiks....lu baek banget Zoey" peluk Ghe sambil terharu.
"Biasa aja kale ghe" Apid menyipitkan matanya.
"Dan ini untuk kalian semua"
Sebuah seleberan kertas mengkilap penuh warna. Dan disitu terlihat tulisan "Indi Competition" jelas juga tertulis tanggal berapa kompetisi indi band itu dilaksanakan. Itu jelas sekali, waktu yang tidak lama lagi. Sebulan lagi.
"Waaah...figure Kamen Rider" teriak Shin yang ternyata uda ga sabar membuka kadonya.
"Haaaah, punyaku apa ya?" Apid mencoba membukanya, diikuti Fhuad dan Ghe.
"Headset" kata Fhuad heran untuk apa headset itu.
"Itu dipake setiap kali lu maen drum, biar ga budek" kata Zoey tersenyum manis.
"DVD game, Asik" teriak Apid kegirangan.
"Haaaah.....gaun?" Heran Ghe melihat kadonya
"Wkakakakakaka" mereka berempat ketawa terbahak-bahak hadiah yang diberikan Zoey.
"Sebentar lagikan orang spesial itu ulang tahun. Sebaiknya lu pake gaun ke pestanya" kata Zoey tersenyum manis sekali.
"Zoey" kembali ghe memeluk Zoey erat.
"Nice Job, Guys. Ganbatte yo untuk latihan berikutnya.

Minggu, 09 Februari 2014

D'rockyuu Band-Beach and Inspiration, Part II-

Chapter -8-
Shin meletakkan peralatan mancingnya, dan memulai tantangan dari Apid. Fhuad sudah kelihatan segar, dan mulai mencari-cari cewe-cewe yang bisa diajak tukaran nomor handphone. Apid langsung menuju tempat jualan makanan yang banyak cewe-cewenya. Sedangkan ghe dan zoey masih sibuk memasak.
"Ada yang bisa dibantu" seru Shin pada cewe berbaju olahraga SMP yanh sedang kesusahan mengeluarkan minuman dari lemari es.
"Eh...ya ni gak bisa diambil minumannya, uda beku banget kaya' nya"
"Sini aku ambilkan" kata shin mencoba mengambilkan minuman yang dimaksud
"Hehehe...makasi ya" kata cewe berbaju olah raga SMP itu. Dan trik itu berhasil membuka peluang Shin mendapatkan nomor handphone.
Fhuad yang berjalan lurus sepanjang bibir pantai terus mencoba mencari cewe-cewe yang bisa diajak bertukaran nomor handphone.
"Tolong.....tolongin donk" teriak cewe berbikini yang bohai itu. Mata Fhuad langsung terbelalak melihat gadis itu berteriak minta tolong.
"Ada apa?" Tanya Fhuad bergegas mendekati
"Itu bolanya hampir hanyut. Tolongin dunk, Kak"
"Oke...tunggu ya" hati Fhuad langsung renyuh ketika ada yang memanggilnya kakak. Dengan sigap Fhuad langsung terjun kelaut mengambil bola plastik yang mengambang-ngambang.
"Asyiiik.makasi ya kak" kata cewe berbikini itu. "Teman-teman ayok main lagi. Kakak mau ikut?" Ajak cewe itu seraya memanggil teman-temannya.
"Menang banyak gue" kata fhuad dalam hati sambil tertawa kemenangan.
Sedangkan Apid yang menunggu cewe-cewe yang mau membeli makanan. Sebungkus makanan ringan sudah ditangan. Dan sepertinya Apid sudah mendapatkan target.
"Target Lock" dalam hati apid berkata.
Seorang gadis membawa anak kecil sedang menuju tempat jualan makanan ringan itu. Gadis itu mulai masuk, dan mengabaikan Apid yang sedang berdiri didepan pintu.
"Haduh...kakak lupa bawa dompet, De" keluh gadis itu kebingungan karena lupa membawa dompet
"Kakak ini gimana sih" kesal adiknya
"Eh...ada apa?" Tanya Apid sok akrab.
"Aku lupa bawa dompet" murung gadis itu.
"Yauda pake uang aku dulu aja" Apid sok jadi pahlawan
"Eh...gimana caranya ngembalikannya"
"Bagi aja nomor handphone kamu" jawab Apid
"Oh iya...iya" kata gadis itu tersenyum
"Wkakakakkakaka.....secepat ini gue mendapatkam nomor cewe" apid ketawa yerbahak-bahak dalam hati.
Sedangkan Ghe dan Zoey selesai memasak. Zoey mulai menikmati suasana pantai. Dan Ghe membuka notebooknya untuk menulis lirik lagu. Sudah mulai menggerakkan jemarinya untuk menuliskan lirik lagunya.
Sedang asyik menikmati panas matahari, Zoey melongo melihat ketiga anggota d'rockyuu band membawa cewe.
"Ghe...liat tu. Apa gue gak salah liat"
"Kyaaaaa~~~. Itu ilusi Zoey. Mana mungkin mereka dapat cewe" kata ghe terkejut tak percaya.
"Itu beneran kali ghe"
"Huft....bangunkan gue dari mimpi, Zoey"
"Woiiii....." teriak mereka sambil melambaikan tangan kearah Zoey dan Ghe
Perasaan aneh menyelimuti Ghe. Karena dia yakin ini hanya ilusi. Atau mungkin mereka sedang menggunakan jurus ilusinya Danzo.
"Kita batalkan taruhannya. Kita langsung dapat ceweknya" kata Apid semangat.
"Curang....curang.....lu pade curang. Gue disini disuruh masak, lu semua pada enak-enakan nyari cewe"
"Hahahaha.....yauda cari cowo pantai sana. Coba aja lu pura-pura tenggelam, mana tau penjaga pantainya cakep" saran Shin
"Ogah...gue disini aja. Gue mau nulis lirik lagu" cemberut ghe
"kami laper, mana makanan buat kami" kata Fhuad
"Itu" tunjuk Zoey kearah sekumpulan makanan. Ada mie goreng, ayam panggang, capcai sayur-sayuran dan setermos nasi.
Setelah mereka selesi makan bersama gadis-gadis yang mereka temukan mereka mulai beraktifitas sesuai kemampuan masing-masing. Fhuad bersama teman-teman cewe itu sedang bermain bola tangan. Apid bergelayutan di lautan bersama cewe yang di temukannya. Dan shin mengajak cewenya pergi memancing di dekat batu karang. Ghe dan Zoey kembali ke kegiatan awal.
"Gue uda dapat 2 lirik lagunya. Lu rekam ya suara gue nyanyi"
"Iya, siap!!"
"Bagus suaranya" tiba-tiba 2 orang pria membawa papan seluncur berdiri didepan tenda mereka.
"Heh...." Ghe dan Zoey terkejut dengan kehadiran pria macho dengan papan seluncur itu.
"Boleh gabung?" Kata salah satu pria yang memakai celana ponggol merah.
"Boleh" senyum Zoey dan Ghe.
Benar-benar hari yang cerah dan keberuntungan selalu ada dijalannya. Dan liburan usai dengan rasa yang gembira. Semua anggota berhasil mendapatkan nomor handphone. Hari esok menunggu untuk disibukkam dengan latihan.
"Semangat!!!"

D'rockyuu Band- Beach and Inspiration Part I-

Chapter -7-
Pagi yang cerah, persis seperti musim panas di negara-negara yang mempunyai empat musim. Semuanya sudah siap untuk berangkat kepantai. Fhuad sudah menunggu didepan rumahnya dengan perlatan panggangannya. Shin yang menunggu didepan halte bus dekat rumahnya dengan peralatan mancingnya. Apid yang sudah ready dengan handycam yang baru saja di ambil paksa dari adiknya. Ghe dan zoey sudah selesai menyiapkan segalanya, sedang memasukkan semuanya kedalam bagasi mobil. Sebuah mobil minibus sudah siap dibawa kepantai.
"Siapa duluan yang dijemput?" Tanya Zoey di bangku setir.
"Shin, terus apid lalu terakhir fhuad" jawab ghe yang sedang memasang sitbelt
"Let's go!!!" Semangat Zoey.
Shin yang sedari tadi melihat jam tangannya mulai sedikit risau. Lalu dia membuka handphonenya.
"Woi....jam berapa lagi ini berangkatnya?" Tanya Shin yang mulai bosan menunggu.
"Ini gue sama zoey menuju halte bus dekat rumah lu. Nunggu disono aja"
"Gue uda dari tadi nunggunya. Lama banget"
"Ye...tunggu aja. Bentar lagi juga nyampe ni"
Zoey mempercepat laju mobilnya. Dan Shin memang sudah kelihatan berjamur disitu. Lanjut kerumah Apid yang sedang sibuk belajar ngeshoot handycam dan berlanjuy kerunah Fhuad yang seperti orang mau pindah rumah. Semua sudah diangkut. Lanjut kepantai.
"Pantai..."
"Cewe-cewe"
"Gue bakalan nemu ide buat lirik lagu selanjutnya"
"Yihhaaaaa"
Deburan ombak, angin sepoi-sepoi. Wangi pasir sudah tercium semenjak mereka memarkirkan mobil. Langit biru, cuaca yang pas untuk kepantai. Apid mulai berpetualang di handycam. Semua di shootnya, mulai dari Fhuad yang mulai mual-mual karena gak tahan AC mobil.
"Ntar pulangnya, jangan pake AC ya, buka aja kaca mobilnya. Gak tahan gue" keluh Fhuad yang menahan muntahannya.
"Hahahaha" mereka semua tertawa melihat wajah Fhuad yang memucat karena mual.
Mencari tempat untuk berteduh, sebuah payung besar kosong. Dan mereka menyewa payung itu. Lalu membentangkan kain untuk tempat duduk. Shin mulai sibuk mempersiapkan pancingannya. Apid sudah tidak tahan lagi untuk mandi, langsung mengambil pelampung bentuk angsanya. Dan Fhuad masih menstabilkan kondisi mualnya. Zoey dan sibuk membongkar peralatan masak dan membuka perkakas yang dibawa Fhuad.
Angin dan panas yang pas untuk liburan. Benar juga sudah saatnya untuk liburan. Semenjak band ini dibentuk mereka tidak ada liburan. Padahal baru sekali latihan. Bagaimana mau jadi band papan atas kalau saja latihan pada malas-malasan.
"Gue ada tantangan" kata Apid yang muncul dari pinggiran laut itu
"Apa?" Tanya ghe
"Woooi.....kumpul dulu semua" teriak apid dari tempat mereka berkumpul.
"Ada apa?" Teriak Shin yang sudah siap mancing.
"Sini...sini...."
"Gue ada tantangan. Gimana kalau kita taruhan, siapa yang menang selama seminggu dibawain makanan sesuai permintaan yang menang"
"Apa tu tantangannya" mendadak Fhuad sembuh dari mualnya.
"Ngedapetin nomor hape cewe. Siapa yang paling banyak itu yang menang"
"Hahahahaha" Fhuad ketawa ngakak
"Gue pasti menang"

Sabtu, 08 Februari 2014

RAIN

"Diperkirakan malam ini akan hujan sekitar Medan. Diharapkan kepada seluruh warga Medan hendaknya jangan lupa membawa payung ketika keluar rumah" sebuah informasi dari pembawa berita di salah satu TV lokal.
"Akan hujan, ya"gumamku merapikan baju yang kupakai.
Aku mengemasi semua peralatan yang hendak kubawa. Sebuah koper berisi peralatan manggungku ini malam.
"Asha....Asha....tok...tok...." sebuah suara dari balik pintu kamar hotelku.
"Ya...tunggu" aku menjawab suara dari balik pintu itu, yang aku tahu itu suara Mayu.
Mayu adalah sahabatku, sekaligus manejerku. Aku bersamanya sejak berumur 5 tahun. Kami di TK, SD, SMP, SMA dan dikampus yang sama. Sampai pada akhirnya aku mengikuti ajang pencari bakat bernyanyi.
"Mayu...aku akan coba bakat terpendamku" kataku seamangat ketika itu dikantin kampus.
"Asha, suaramu itu sangat standart sekali" kata Mayu mencoba menyadarkanku bahwa yang dikatakannya itu benar.
"Tapi, aku akan coba" kataku masih belum menyerah.
"Ajang instan seperti itu, tidak pantas untukmu" Mayu kembali menyadarkanku.
"Jadi...!!aku boleh mencobanya?"
"Asha...apa yany kau dapat dengan cara instant maka akan terlepas dengan cara yang instant juga"
"Aku ingin mencoba. Kata peramal kemarin dewi fortuna lagi mendukungku saat ini"
"Itu bukan hanya sekedar dewi fortuna, Asha. Tapi bakat"
"Kau tidak setuju...."
"Pikirkan baik-baik"
Itu terjadi sekitar setahun yang lalu. Ketika pertama kali aku mendapatkan penolakan dari Mayu. Biasanya dia selalu setuju atas semua keputusan dan tindakanku. Namun, sementara saat itu dia menolak keras sekali.
Sebuah mobil mini bus sudah menunggu didepan hotel tempat aku menginap. Benar adanya, perkiraan cuaca yang diinformasikan oleh pembawa berita itu. Malam ini sangat gelap sekali. Tak ada bintang, yang hanya angin dingin dan awan gelap pekat. Sepanjang perjalanan hujan rintik-rintik mulai turun. Aku mulai mengenang masa aku sebelum menjadi penghibur setiap manusia dengan suaraku, yang kata Mayu sangat standart.
Disebuah taman yang mulai berembun dimalam hari. Seseorang yang sedang menungguku sedang duduk diatas sebuah bangku batu. Dia memakai jaket karena udara yang dingin. Dia adalah Kakak kelasku. Kami berjanji ketemu ditamam itu. Aku telat 10 menit dari jam yang dijanjikan.
"Maaf telat, Kak"
"Tak apa. Kau baik-baik saja?"
"Ya...kakak bagaimana?"
"Aku juga baik-baik saja"
"Apa yang ingin kakak bicarakan?"
"Aku akan terbang besok ke London. Untuk melanjutkan kuliahku. Aku mendapatkan beasiswa dari kedutaan besar. Kau tahukan itu impianku sejak lama. Bersekolah diluar negeri"
"Hem..." aku terdiam dalam lamunan saat dia berkata akan terbang ke London.
"Jangan bersedih, mari kita berjanji"
"Janji apa?" Aku melihat wajah datarnya yang aku tahu juga menyimoan rasa tak enak.
"Janji kau harus jadi seorang penyanyi, seperti yang kau impikan"
"Kata Mayu, suaraku sangat standart"
"Mayu berkata seperti itu. Dia tak ingin kehilangan sosok dirimu"
"Berjanji, jadilah penyanyi" Dia menunjukkan jari kelingkingnya dan mencoba mengaitkannya ke jari kelingkingku. Aku tersenyum, dan janji itu sudah kupenuhi.
"Dan kakak harus pulang ketika aku membuat konser tunggal diseluruh Indonesia" dan saat itu hujn rintik mulai turun ditengah rasa sepi yang akan ku jalani tanpanya.
Sepanjang perjalanan aku hanya melamun, sesekali melihat lampu kota yang berwarna warni. Mayu sibuk dengan memo-memo yang dia susun di smartphonenya. Mayu, sudah berhasil menjadi manejerku. Dia sangat cekatan sekali. Akankah ini bertahan, setelah banyak pemberitaan tentang manejer yang kabur membawa uang ratusan juta hasil gaji sang artis. Namun aki percaya pada Mayu.
"Akh... gila. Kau menuduhku merebut Dio darimu" bentak Mayu ketika itu dihalaman belakang sekolah.
"Kau jahat...hiks...hiks...kau mengkhianati persahabatan ini" kataku sambil menangis karena merasa kecewa atas pemberitaan dari teman-teman seklasku.
"Kau gila, Sha. Aku ini temanmu dari kecil. Ternyata kau lebih percaya mereka yang baru saja kau kenal" Mayu tertunduk menahan airmatanya.
"Mereka melihat sendiri kau sedang jalan berdua di taman tadi malam"
"Tadi malam aku memang ketanam, tapi bukan bersama Dio. Aku pergi bersama Rama"
"Siapa Rama?"
"Suadara kembar Dio"
"Kau berbohong. Dio tidak mempunyai saudara kembar"
"Percayalah. Aku hanya ingin menyelamatkanmu dari bajingan kembar itu"
"Memangnya kenapa....? "
"Mereka memanfaatkanmu, Sha. Percayalah padaku"
Dan sore itupun hujan turun sangat lebat sekali. Aku dan Mayu basah kuyup dibelakang sekolah.
Aku tidak percaya, atas pernyataan dari Mayu. Yang aku tahu Dio sat itu adalah anak tunggal. Dan aku sempat dekat dengannya. Dio anak yang baik dimataku. Tidak banyak menuntut, dan tidak terlalu posessive. Perhatian dan pengertian. Seminggu setelah Mayu memberitahuku bahwa Dio memang memanfaatkanku. Dia hanya ingin merenggut keperawananku. Bersama saudara kembarnya, mereka mencoba menjebakku dihotel. Dan mereka sudah bersiap-siap membawa handycam dan merekam lalu menyebarkan videonya, setelah mereka memerasku dengan meminta sejumlah uang dan mengancam akan menyebarkan jika aku tak memberikan uang. Namun, itu tidak terjadi. Aku percaya Mayu.
Mini bus yang membawaku melaju pelan. Jalanan yang licin menghambat laju perjalanan kami. Belum lagi kemacetan yang terjadi ketika hujan. Angkutan umum yang sembarang berhenti, dan pemotor yang ugal-ugalan. Kota dimana aku dibesarkan ini menajdi kota yang sangat sumpek sekali. Namun dikota ini mengenal sebuah janji, kepercayaan, persahabatan dan bertahan hidup.
"Maaf, papa dan mama harus pisah. Sha"
"Kenapa?" Tanyaku yang masih berumur 10 tahun
"Papa dan Mama sudah tidak saling cinta" jawab mamaku sambil memelukku erat.
"Untuk sementara Asha tinggal bersama Papa" kata papaku yang berdiri disebelahku.
"Mama mau pergi kemana pa?"
"Sudah...sudah jangan bertanya lagi" kata papaku yang matanya berkaca-kaca.
"Ma.....mama.....mama.....mama mau kemana....hiks...hiks...hiks" aku mencoba menghentikan langkah mamaku yang menuju sebuah taksi biru itu. Ditengah hujan yang lebat itu aku menyaksikan kepergian mamaku. Yang sampai sekarang aku tidak tahu kemana dia pergi dan tanpa kabar. Papaku yang sudah lama sakit-sakitan akhirnya meninggal diusiaku yang ke 12 tahun. Dan aku hanya mempunyai Mayu. Keluarganya merawatku sebelum keluarga papaku datang membawaku kerumah mereka. Aku harus menghadapi semuanya sendiri. Dan aku dilatih untuk kuat dalam keadaan apapun. Namun, terkadang kesedihan dan kesepian selalu melanda.
Sebuah gedung oval sedang menantiku. Bercat putih tinggi setara stadiun sepak bola. Sudah ramai sekali. Padahal diluar sedang hujan rintik-rintik. Ramai sekali. Ada yang membawa glow stick, poster fotoku, tulisan-tulisan penyemangat, dan beberapa orang sedang mencoret-coret kain putih yang bertuliskan "we love Asha". Aku tersenyum melihat kegigihan mereka. Dan ini malam aku akan tampil semaksimal mungkin untuk menghibur mereka yang sudah gigih. Seperti kehidupan ini yang sudah memberikanku semangat yang gigih untuk menjalani semuanya.
"Kau menangis lagi, Sha"
"Aku terharu melihat mereka. Sebegitu antusiasnya mereka"
"Kau tahu. Mereka bukan menantikanmu. Tetapi menantikan penampilanmu. Jangan ke GR-an kau"
"Hahaha....Mayu" aku mengusap airmata haruku.
"Bersiaplah. Kita di stage camp 3. Dan itu tertera namamu di pintunya"
"Aku mengerti cerewet. Hahaha" aku sangat menyayangi Mayu yang cerewet. Aku tak ingin kehilangan dia. Karena dia adalah pengganti papa dan mamaku. Dialah seorang sahabat yang mampu membawaku seperti ini. Kekuatan dan semangatnya yang aku pakai untuk bertahan sendiri.
"Kau tahu, aku ini lemah"
"Aku tahu, makanya kau butuh teman yang kuat seperti aku. Bukan seperti batu"
"Apa bedanya kau dengan batu"
"Aku adalah kuat dan berperasaan. Dan batu adalah kuat namun tidak memiliki perasaan. Dan sahabat itu bukanlah benda mati, mereka hidup dan memiliki rasa. Dan rasa itu bisa berubah seiring waktu yang cepat tanpa disadari. Kadang akan kuat kadang lemah. Sedangkan batu, menunggu air yang jatuh kedia dan membutuhkan proses yang lama untuk mengubahnya. Itulah bedanya aku dan batu"
"Kalian sama-sama keras, Mayu.hahhahahaha" aku tertawa lepas.
"Kau ini....." ambek Mayu.
"Hahaha....."kami tertawa bersama.
Pintu yang betuliskan namaku sudha ada didepan mataku. Pintunya tidak terkunci. Dan didalam sudha menunggu para make up artis. Dan dipojok sofa sudah menunggu sosok yang berjanji padaku 4 tahun yang lalu. Dia sedang tertidur dengan topi michel jacksonnya. Aku melangkah pelan tanpa harus mengejutkannya. Para make up artis ku suruh keluar dahulu. Dan aku tak ingin membuat momen berharga ini sia-sia.
Aku jongkok memandang wajahnya yang sedang kelelahan. Kuambil topinya dari wajahnya. Dia tidak berubah sedikitpun. Jantungku bergedup kencang sekali. Bahkan kabar selama 4 tahun tak ada darinya. Aku sangat kesal dengan kejutan ini. Tapi aku sangat menantikan momen ini.
"Kau terlambat. Seorang penyanyi yang tidak disiplin akan menjadi penyanyi sampah. Dan membuat penonton menunggu adalah kesalahan yang fatal" tiba-tiba dia berbicara tanoa membuka mata.
"Kau mengigau" aku kaget mendengarnya.
"Apa kabarnya, Asha?" Dia bangkit dari tidurnya dan duduk.
"Aku....aku baik-baik saja" mataku masih berkaca-kaca menahan rasa haru.
"Aku menepati janjiku. Dan kau menepati janjimu"
"Hm...." seperti waktu itu aku merasakan yang sama. Rasa haru dan sedih luar biasa sampai-sampai airmataku tak sanggup untuk keluar.
"Kenapa?"
"Kau jahat, tak memberi kabar sama sekali"
"Aku memberitahukan kabarku melalui manejermu, dan aku yang melarangnya untuk memberi tahukannya kepadamu. Kau itu lemah sekali. Terlalu bergantung pada orang lain. Jika aku memberitahu kabarku dan kau akan mulai bergantung lagi padaku. Maka kau tidak akan pernah kuat"
"Mana oleh-oleh dari Londonnya"
"Setelah konser akan aku berikan. Bergegaslah, berjanji untuk tampil terbaik malam ini. Karena aku juga menontonnya. Jangan kecewakan aku"
"Oke!!"
Terlihat suara teriakan dan tepuk tangan penonton yang bergemuruh di gedung itu. Aku semakin bersemangat. Membara dalam hati, dan berucap dalam hati.
"Pa....lihat anakmu ini sekarang sudah bisa hidup mandiri dan mampu membuat semua orang terhibur. Ma....kembalilah, semoga kau menonton aku bernyanyi"
Aku menghibur para penggemarku dan mereka bertepuk tangan. Cahaya lampu, tepuk tangan, riuh gema suara mereka. Adalah bagian hidupku. Dan mereka ada penyemangatku saat ini dan selama.
"Mana oleh-olehnya"
"Ini"
"Hah...."
"Marry Me"
Dan sekali ini hujan menjadi saksi bisu disetiap perjalananku. Aku sangat menyukai hujan. Karena dia menyerap banyak suara kesedihanku, dan menyerap semua energi panas dalam tubuhku. Dan hujan tetaplah menjadi penyejuk di setiap momen-momen hidupku.
.................... End

Minggu, 02 Februari 2014

Lelaki Bayangan -seorang baru-

Dia mulai memperkenalkan dirinya, dan dia mulai bercerita tentang hidupnya. Dan aku mulai menyukai ceritanya, aku mulai tertarik dengan apa yang ada didirinya. Seperti obat dia mencoba menyembuhkan lukaku, begitulah kuanggap dianya. Dia mulai menyentuh bagian tersensitipku. Bagian yang jarang sekali aku buka. Hatiku, dia menyentuhnya dengan sangat cepat. Hatiku berdetak kencang saat harus berbicara dengannya. Apakah dia tahu, kalau aku mulai mempunyai perasaan yang aneh, yang membuatku susah bernafas dan tak berselera makan ini. Angin sejuk ini benar-benar berhasil mengusir rasa yang telah membuat aku terpuruk. Dia datang lebih dari seorang pahlawan. Yang aku tahu aku menyukainya. Dan aku membuka hatiku lebar-lebar untuk dirinya. Namun, ada yang mengganjal dalam hatiku. Aku dan dia yang baru harus bersembunyi dari kerumunan orang. Kami menyembunyikan hubungan kami ini. Kami bersembunyi ditopeng yang baru. Tak apalah, menurutku yang penting selalu bersamanya adalah suatu kesenangan bagiku. Hubungan ini tak seperti yang kubayangkan. Ini indah pada awalnya. Aku benar-benar bahagia. Dan percakapan kamipun dimulai dengan sebuah kata "umie" dan "abie". Perasaanku pada seorang baru ini sangat berbeda sekali. Aku mampu melupakan orang yang telah mencampakkanku. Dan membuka dengan seseorang yang baru ini. Selama perjalanan ini, aku berharap dia yang terbaik didunia baruku ini. Secara fisik aku telah melihatnya, tak tampan bahkan seperti sudah berumur. Namun, aku nyaman bersamanya. Nyaman sekali. Setelah itu khayalanku mulai bersama, rasa kangen, rasa perhatianku benar-benar untuknya. Seseorang baru itu memulai rasa baruku. Dan aku berterima kasih telah mengobatiku dari keterlukaan itu.

Lelaki Bayangan -Tak Selamanya Indah-

Yang aku tahu ini tanpa perasaan. Ini hanya sebuah bagian skenario bayangan. Yang diperankan oleh tokoh yang sama sekali kau tidak tahu siapa dia yang sebenarnya. Yang aku tahu dia baik, perhatian, suka menolong dan sangat suka berbicara denganku. Ketika perasaan yang sesunghnya tumbuh, dia yang aku mulai menyukainya sepenuh hati menghilang. Dia menghilang tanpa kabar. Aku mencoba mencari dirinya. Aku mencoba bertanya kepada teman-temannya. Namun, tak ada jawaban yang bisa aku terima. Dia memang berpamitan denganku bahwa dia akan keluar. Tapi, aku tak menyangka bahwa dia keluar begitu saja. Aku ditinggalkan begitu saja. Atau lebih jelasnya aku dicampakkannya. Yang aku tidak tahu apa alasannya. Perasaan bahagiaku berubah drastis. Karena harapanku sebelumnya adalah ingin mencari bahagia didunia baruku ini. Aku salah. Aku sangat salah sekali. Aku mencoba meminimalisirkan perasaan yang kuanggap sunghuhan itu. Aku percaya padanya, namun dia menghilang tanpa kabar. Membuat diriku terbebani ketika aku memasuki dunia baruku itu. Semenjak itu aku mulai berhati-hati untuk mempercayai orang-orang didunia baruku. Dan dari situ aku mulai belajar untuk apa berlaku baik, namun pada akhirnya aku yang mendapatkan hal yang paling aku benci ini, aku dibuang. Hari-hariku tanpanya benar-benar berakhir. Aku mencoba dan berusaha menerima itu semua. Aku melihat orang-orang yabg seperti aku dulu. Terbersit rasa iri saja, mereka bisa bertahan kenapa aku dijadikan kelinci percobaan perasaan ini. Aku mulai berpaling peran.  Dan aku menjadi bukan aku yang sebenarnya. Karena dia yang mengajariku dari sikap hilangnya itu. Dan aku anggap dia hanyalah angin lalu yang harus lupakan. Dan aku berjanji akan membalas apa yang aku rasakan kepadanya jika dia kembali. Aku berperan sebagai wanita yang di campakkan. Memperlihatkan betapa sedihnya aku didepan semua orang. Mencoba bertahan pada posisi yabg terhimpit. Menjadi sangat lemah agar mendapatkan perhatian dari orang lain. Dan peranku berjalan lancar, aku menemukan kembali keceriaan yang baru dengan teman-teman yang baru. Akupun tahu tak selamanya indah itu menyenangkan bahkan dalam kesedihanpun aku menemukan sebuah cahaya bahagia. Ya....aku menemukan secercah cahaya bahagia dari seorang yang baru.

Lelaki Bayangan -dimulai cerita baru-

Sepertinya aku memang menekuni dunia baruku ini. Mereka menerimaku dengan aku yang apa adanya. Mereka tidak perduli dengan siapa aku. Yang mereka tau aku adalah anak yang ramah dan suka membantu. Namun, aku tidak butuh pengakuan seperti itu, yang aku butuhkan hanyalah banyak teman yang bisa menerimaku. Seseorang yang telah membantuku selama didunia baruku itu, mulai rajin memberi perhatiannya. Dia sangat rajin memperhatikanku, dia mulai menghubungiku melalui ponsel. Dia mulai menanyakan apa yang sedang aku lakukan, dengan siapa aku dirumah, mulai mencari tau apa yang aku suka dan tidak suka. Dan akhirnya aku bercerita keoadanya semuanya. Mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi. Aku mempercayainya dan aku sangat nyaman sekali. Dia sebagai pahlawanku dan aku menyadarinya, bahwa dia begitu perhatuan memberikan segenap perhatiannya tanpa meminta balasan. Aku dan dia menjadi pasangan yang sangat terkenal. Disetiap ruang yang kami jelejahi berdua pasti menjadi ruang yang sangat bahagia. Aku melakoni peran menjadi wanita yang periang dan sedikit keras kepala. Ini seperti air sungai yang sejuk, ketika aku mera lelah maka aku akan kembali pada dunia baruku itu. Berbaur dengan orang-orang baru dan mendapatkan ilmu baru. Berbagi cerita dan berbagi pengalama hidup. Ya....seperti yang aku inginkan. Cerita indah ini akan aku ingat selama. Mereka yang selalu ada, mencoba menjadi temanku. Mereka sangat baik sekali. Aku yang sangat baru ini mempercayai semuanya, dan tidak perduli apakah mereka sedang berbohong atau sedang jujur. Aku yodak pernah menanyakannya. Yang penting aku merasa diterima menjadi aku yang sebenarnya. Aku terbang dnegan sayapku, dan mengepakkan angin baru kedalam kehidupanku. Aku anggap ini cerita paling indah. Waktu demi waktu aku mulai menyukainya. Aku benar'benar menyukai dunia baruku. Dan dia yang telah banyak membantuku. Dan aku bersama dirinya mencoba menjadi sepasang umat manusia yang berperan sedang jatuh cinta.

Lelaki Bayangan -awal yang indah-

Suatu saat itu aku twrgerak masuk kedunia baru yang pertama kali aku kenal. Aku mencoba dunia baru itu untuk melepaskan rasa sepiku dan hanya untuk mencari teman berbagi cerita. Aku bagaikan anak kucing yany baru lahir untuk memasuki dunia baru itu, bahkan untuk mengeonf saja susah. Yang aku tahu aku disitu masih sangat merah sekali dan tak berdaya. Aku mencoba berbaur kedalam dunia baru itu. Aku melangkahnkan kaki dan niatku untuk maju. Dan akhirnya aku menginjakkan perasaabku pada dunia baruku itu. Aku memcoba memperkenalkan diri menjadi diriku sendiri. Seperti yang aki dengar bahwa dunia baru aku itu penuh dengan kebohongan, namun aku mencoba percaya saja. Aku benar-benar masih sangat putih dan belum tercoret oleh tinta manapun. Aku berusaha agar diterima didunia baruku. Tak butuh waktu yang lama aku mulai mendapatkan teman. Aku yang memang menjadi diri sendiri yang ramah. Menyapa semuanya dengan sebuah senyuman yang hangat. Dan mereka mulai menerimaku sebagai temanku. Dan aku mulai mempercayai mereka semuanya. Aku berkenalan dengan siapa saja. Menelusuri setiap ruang yang ada. Bercengkrama dengan siapa sapa. Mulai dari orang yang baik sampai orang yang jahat. Awalnya aku tidak tahu menahu tentang itu, akhirnya aku mengetahuinya. Disebuah ruang yang sangat ramai aku berkenalan dengan seorang pria yang sangat ramah sekali. Dia membantuku disetiap hal. Dia mulai mendekatiku dan mulai mendalamiku. Aku tak mungkin menjauh, karena dia sudah banyak membantuku. Kesepakatan awal kami hanyalah berpura-pura. Namun seiring waktu kami menbuat kesepaktan dalam sebuah komitmen didunia baruku itu. Kami menjalin sebuah hubungan yang menurutku sangat aneh. Bagaiamna tidak aneh, mencoba tidak memakai perasaan, tapi pelakunya mencoba menjadi apa yang dimau. Kuharap ini menjadi awal yang indahku didunia baruku ini. Mendapatkan orang yang bisa kupercaya, mendapatkan orang yang bisa kuajak berbagi. Akan banyak pengalaman yang aku rasakan didunia baruku ini. Dan perjalanananku baru saja dimulai. Berjuang sendiri didunia baruku ini. Dan tak ada yang mengusik. Dan aku mulai menyukai dunia baruku ini.

Sabtu, 01 Februari 2014

D'rockyuu Band -Bad Mood-

Chapter -6-
Setelah selesai bekerja, Fhuad, Shin, Ghe dan Apid memulai latihan band mereka. Di studio yang sebelumnya tempat mereka latihan.
"Gue lagi ga mood buat latihan" keluh Apid
"Kenapa lu??" Tanya Fhuad.
"Char gue ada yang hack" jelas apid sambil manyun.
"Semangat donk" tiba-tiba Zoey masuk ke studio "maaf ya telat, macet banget jalanan" sambung Zoey mendekati sofa.
"Hah....untung lu datang, zoey. Pada ga semangat ni anak-anak" papar Ghe yang jadi tak bersemangat.
"Ini kan baru latihan kedua. Seharusnya kalian semangat donk" Zoey berusaha menyemangati.
"Ea...ea...." balas fhuad, shin dan apid dengan malas-malasan.
"Lu kenapa sih, ad. Lu kan lagi ga masalah kaya' nya" kata ghe makin aneh melihat ketiga anggot band lainnya.
"Gue turut bersedih karena char apid di hack" jawab fhuad yang sebenarnya itu bukan jawaban
"Heh..." zoey memasang wajah heran.
"Kompak bener kan anggota band gue. Satu sedih semua sedih. Nah lu kenapa Shin, sedih juga liat si apid char gamenya di hack"
"Iya...." jawab Shin melemas dengan wajah muram
"Hoooi...bangun lu semua, masih pada mimpi lu" teriak-teriak pake microphone yang didepannya.
"Malas latihan hari ini akh" kata Fhuad terduduk di lantai
"Lu urus deh zoey mereka. Sebagai manejer band lu harus gimana gitu"
"Hah....gue baru pertama kali ni jadi manejer, mana tau gue"
"Lu coba rayu-rayu pake wajah kawaii lu"
"Heh...." heran zoey yang masih diam di sofa.
Fhuad, Shin dan Apid memang masih kelihatan murung. Ini sungguh diluar kebiasaan mereka bertiga. Bahkan ghe sendiri tidak tahu masalah apa yabg terjadi sebenarnya. Biasanya mereka selalu cerita semua masalah yabg terjadi bersama-sama. Ini masalah bukan hanya sekedar Apid yang kehilangan char gamenya. Tapi kepermasalahan lebih intim. Tapi mereka tidak mau bercerita. Zoey yang mencoba membujuk mereka bertiga saja tidak mempan. Mereka saja masih terduduk murung, persis seperti kucing yang kesiram air, basah dan tak bergeming sedikitpun.
"Kalau memang lagi gak mood latihan, mending hari minggu kita liburan kepantai" ajak Zoey tiba-tiba membuat kepala Fhuad, Shin dan Apid mendengak keatas.
"Hem....." Fhuad belagak berpikir keras atas tawaran Zoey
"Gimana ya?" Shin juga ikut-ikutan nimbrung sok berpikir
"Aku rapopo" jawab Apid masih agak malu-malu
"Eh.....bilang aje lu mau liburan kepantai kan. Ga mesti juga sampe badmood gini latihannya" ghe marah-marah seperti ada tanduk dan asap dikepalanya.
"Hehehehe....calm down ghe. Mereka masih labil loh" kata Zoey mencoba menenangkannya.
"Labil apanya. Uda gue duga sebelumnya. Bukan masalah char yang ke hack. Tapi lu semua mau liburan kan" teriak ghe sambil marah-marah.
"Hehehehe" Fhuaf, Shin dan Apid memasang wajah tersenyum merdeka karena keinginan mereka terkabulkan.
Suasana studio menjadi gaduh, karena ghe sudah mulai marah-marah gak jelas.
"Jadi, jam 7 uda gerak kita kan"
"Yup"
"Cewe-cewe bikini aku datang"
"Diem lu semua"
"Calm down, ghe"

Love is a beatifull pain

Kimi no kokoro ni tsutsumare ta mama ai o chikai?
nemure nai yoru nan do sugi te mo nē uketome te
ima sugu ai tai namida tomara nai fure taku te
suki da kara kurushiku te
kimi no koto omou hodo kono namida koboreru no
kono mama ae nai toshite mo
dare yori suki da kara?
Bye Bye sakki shi ta bakari na noni
'ai tai' ga mata afureru no
kie te shimai sō na ano hi no One Kiss
kimi kara no mēru o matsu no
kimi to ae ba semaru taimurimitto
ni nin no jikan daiji ni
baibai shi te mo mata ai tai
kimi to no mēru de mata saikai
kaeru keshiki gai wa Twilight
isso no koto kun o ubaisari tai
kimi no nukumori ga kieru koro
yume kara samere ba genjitsu no Door
kimi no koto omou hodo kono namida koboreru no
kono mama ae nai toshite mo
dare yori suki da kara?
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
yoru ga akere ba
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
sagasu kimi dake
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
me o tojire ba
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
My LUV for You?
anata to?
'ima sugu ai tai' kagiri aru TIME
'eien no ai' shinji te wa mitai
hanareru koto kangaeru to mune ga maffutatsu ni sakeru yō ni itai
kawai ge na FACE yoru ga akere ba hikisakareru
kauntodaun no yō ni BREAK
Luv You Baby Luv You Baby kotoba wa Freeeeeze
kyō ga hajimatta mata na See You?
omoe ba omou hodo
furitsumoru 'omoi' ae ba au hodo
hata ni i tai to tsuyoku negau hodo ashita sae mie naku te
'eien' itsuka mitsukeru made
hanashi taku wa nai hanare taku wa nai
Luv You Baby Luv for You
kimi o hanasa nai
kimi no koto omou hodo kono namida koboreru no
ake nai yoru no naka hitori
kimi shika mie naku te?
kimi no kokoro ni tsutsumare ta mama ai o chikai?
nemure nai yoru nan do sugi te mo nē uketome te
ima sugu ai tai namida tomara nai fure taku te
suki da kara kurushiku te
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
yoru ga akere ba
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
sagasu kimi dake
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
me o tojire ba
I LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU ) LUV YOU ( LUV YOU )
My LUV for You?
anata to?