Senin, 29 April 2013

Menunggu Mas Bro....!!!

Hm...tersentak dalam lamunan panjang...
Sebuah kata yg ingin ku utarakan....
Mas Bro...
Ya Mas Bro....
Yang akupun tak tau keberadaannya
Bahkan namanya...
Apalagi wujudnya....
Woe Mas Bro....
Ya, mas bro yang disono,...
Pura2 gak liat lagi...
Pura2 cuek lagi...
Ayo buruan kesini...
Terlalu lama mas bro....
Tapi bagaimanapun tak mudah kesini ya, mas bro.
Sudahlah kita jalani dulu ini ya....
Mas Bro yang belum aku ketahui wujudnya...
Segerlah menampakkan dirinya....
Whaaaat.....!!!!
Kesasar, kesesar di rumah orang, kesasar ke hati orang...
Gak masalah mas bro, tapi setelah itu tobat ya mas bro....
Mas Bro...Mas Bro...
Makanya pake peta pinjem gih sama Dora...
Mas Bro....
Siapapun kamu...
Apapun kamu...
Akan kutitipkan doa yang baik untukmu...
Semoga kita dipertemukan segera eah, Mas Bro...
Wait,,,
Mas Bro, emangnye ude siap ya ketemu sama aku...
Yuk....
Nyari ilmu dulu kita mas bro....
Biar ga tersesat....
Untuk Mas Bro yang namanya udah terukir sebelum aku lahir...
Yang wajahnya uda digambar sebelum aku oek..oek...
Saia tunggu kedatangannnya....
Mas bro..
Semoga aje baca ni tulisan eah...



*hahahahaha...ternyata setelah dibaca ulang lucu juga ne coretan gokil ane....iyelah penantian yang ga lebay ne...bukan hanya rayuan yang lebay, tapi menanti dgn cara yg gokil daah....buat para penantin mas bro kudu dibaca ne....buat ketawe2 aje....ntar juga ade sambungan mas bro berikutnya....

Jumat, 26 April 2013

Ojo ngece by hip hop foundation

ojo ngece karo wong ora duwe
raja brana yen mati ora digawa
bebasan urip mung mampir ngombe
ngono kuwi jare bini sepuh kae

ojo ngece karo wong ora duwe
raja brana yen mati ora digawa
bebasan urip mung mampir ngombe
ngono kuwi jare bini sepuh kae

numpak sepur asepe metu ndhuwur
tiwas ajur mumur yen urip ora diatur
nek numpak motor asepe metu ngisor
urip ning alam ndoya kudu sugih andhap asor

nek numpak becak asepe metu telak
ojo ngguyu ngakak nek urip lagi kepenak
nek numpak andhong asepe metu bokong
ojo plenggang plenggong mengko mundhak kaya grandhong

dadi wong ojo rumangsa bisa
nanging uwong sing bisa rumangsa
wong sing becik simpena kebecikane
ngono kuwi jarene simbahku dhewe

rujak nanas pantes diwadhahi gelas
tiwas adhem panas sing digagas ora waras
nek rujak dondong pantes diwadhahi lodhong
ojo plenggang plenggong mengko mundhak kaya grandhong

nek rujak mayit lalapane rumah sakit
bingung golek duit ngurusi barang kejepit
nek rujak mayit lalapane rumah sakit
bingung golek duit ngurusi barang kejepit

Dadi'o wong sing becik
ojo do sirik opo-opo marai mangkel
mengko malah kowe dadi nggrundel
Tiwas ngalah malah padha ngeyel
mulane kowe manut'o wong tuwo
ojo pisan-pisan kowe neko-neko
Jaman sak iki sithik-sithik metu ragat
urip'e ora tentrem malah kowe dadi njubleg

Mulakna mulakna ra sah dha ngeyel
wong tuwo ngandhani angel
Bola bali bola bali kowe nglarani ati
wong tuamu dadi lara ati
Ngalor ngidul ngalor wetan
aku wis kenthir ora iso mikir
kiwo, kiwo kluwer kluwer

nek rujak mayit lalapane rumah sakit
bingung golek duit ngurusi barang kejepit
nek rujak mayit lalapane rumah sakit
bingung golek duit ngurusi barang kejepit


"Akhir na dapat juga lirik lagu na.....hehehehe"

Sabtu, 20 April 2013

Asa dalam diam

Pernah kau tahu
Dalam diam ku selama ini
Dan kau yang telah mengisi mimpi-mimpiku
Selama ini aku memendamnya sendiri
Tak ada yang tahu selain Tuhanku

Walaupun sudah berganti musim
Aku tetap melihat matamu
Tak ada yang mampu menggantinya
Dan akhirnya aku mencoba diam

Kita sudah dewasa sekarang
Dan aku juga masih malu untuk mengutarakannya
Kuharap ini tidak selamanya
Karena membuatku tersiksa

Diamku, hanya dalam diamku

Walaupun banyak yang mencoba mendekati
Mereka hanya datang dan pergi
Sedangkan jika kau mengajakku
Tanpa berpikir panjang lagi aku meng'iya'kannya

Diamku, hanya diamku

Lembutnya yang kurasakan rasa inu
Mampu bertahan selama 8 tahun
Yang aku kira telah berlalu
Namun aku salah, rasa itu masih ada

Karena rasa itu tak mampu kubuang
Bahkan gersangnya gurun membuatku bertahan
Rasa ini dan diam ini
Sungguh mampu membuatku bertahan

Kau adalah penghuni mimpiku
Selama 8 tahun ini...

Ningrat....^^
Nama inisial itu selalu ada setiap doaku....
Terima Kasih
Mampukah aku bertahan menunggu

Rabu, 17 April 2013

Malam ini larut part 2 season 1

"Sudah kukatakan kalau Ayu ini sangat baik sekali. Dia sangat jujur padaku, mbak. Dia memberitahuku rencana teman-temannya agar aku menikahinya. Dengan cara itulah aku akan menikahinya. Ayu menangis mbak. Aku sedih melihat hidupnya. Pamannya sangat tidak bertanggung jawab, membiarkan Ayu begitu saja. Kenapa ya mbak orang sebaik Ayu di gituin sama pamannya"
Anna menitiskan airmata dan matanya mulai sembab karena airmata. Akhirnya Anna kekamar mandi dan membasuh mukanya dari airmatanya. Sesaat dikamar mandi, Devan membaca ketikan yang ada di laptop Anna sangat serius. Setiap kata demi kata Devan membacanya dengan cermat. Dan titik-titik air mata dengan mata terbelalak Devan terkejut membaca ketikan mbaknya. Anna yang sudah selesai kekamar mandi, masuk kekamar dengan terkejut Anna melihat Devan membaca ketikannya.
"Apa yang kamu lakukan, Van. Kok lancang sekali membaca ketikan mbak"
"Mbaaak" Devan langsung menjatuhkan tubuhnya ke Anna yang kecil dan kurus itu.
"Kenapa kamu??"
"Aku tahu alasan mbak kenapa balik lagi kerumah. Kenapa mbak berbohong sama ibu. Kenapa mbak cerita ke ibu"
"Jangan sok tau kamu" bantah Anna memcoba tegar.
"Mbak nangis bukan sedih karena ceritakukan. Mbak nangis karena mbak mengalaminya sendirikan. Siapa mbak laki-laki laknat itu mbak. Pasti bapakkan?bapakkan mbak" teriak Devan.
"Kamu jangan mengada-ngada dan menebak-nebak yang ga bener"
"Mbak...aku mohon cerita. Aku uda mau cerita sama mbak. Tapi mbak ga mau cerita sama aku. Mbak jahat!".
"Apa yang kamu baca itu semua tentang mbak. Ya...bapak yang memperkosa mbak, lalu ibu menceraikan bapak dengan alasan bapak tidak memberi nafkah selama 3 bulan berturut. Tapi sebenarnya ibu sudah tau perbuatan bapak. Mbak bercerita kepada mas Denno, alhamdulillah mas Denno mau bertanggung jawab atas anak itu. Setelah lahir anak mbak mengalami kelemahan jantung, setiap hari harus kerumah sakit. Mas Denno lama-lama tidak tahan harus membiayai pengobatan anak itu. Dia dipecat dari pekerjaannya karena harus mengurus yang bukan anaknya. Mas Denno mulai pusing dan stres. Dan akhirnya mas Denno sering pulang mabuk-mabukkan. Makanya mbak sangat hapal sekali bau minuman. Sampai suatu malam, mas Denno tanpa sengaja meletakkan botol air panas di pinggir tempat tidur untuk diletakkan di atas perutnya karena sedang masuk angin. Anak mbak yang masih 6 bulan dengan ringkih merangkak ke sisi pinggir tempat tidur dan memegang botol panas dan terkejut dan akhirnya jatuh dari tempat tidur dan akhirnya meninggal" Anna mengahapus airmatanya. Lalu melanjutkan ceritnya
"Lalu mas Denno mengusir mbak pergi. Katanya dia hanya kasian terhadap mbak, karena sudah diperlakukan tidak baik oleh bapak sendiri. Dia kasian liat mbak karena sudah hamil dan takut di cemoohkan masyarakat. Dia juga bilang kalau mbak ini terlalu baik dan percaya kesemua orang"
"Mbak....mbak adalah orang paling kuat yang pernah devan tahu. Mbak itu adalah wanita terhebat setelah ibu. Devan bangga punya mbak seperti mbak Anna ini" senyum Devan sumringah.
"Jadi, apa yang akan kamu lakukan terhadap Ayu"
"Dari cerita mbak, aku akan coba renungkan. Apakah aku benar-benar siap menerima Ayu dengan kekurangannya itu. Apakah aku benar-benar menyayanginya bukan karena kasihan akan keadaanya. Karena aku tidak mau mengulang kejadian yang sama mbak"
"Jadilah lekaki dewasa eah, Van. Segala sesuatunya itu memang harus dipikirkan dahulu sebelum bertindak"
"Mbak..makasi"
Adzam subuh berkumandang, ternyata malam ini larut dalam kesenduan bermakna.
"Subuh, yuk"
"Aku mandi dulu mbak..."
"Ya..mbak"
"Lain kali kalau ada masalah mbak cerita ke aku eah mbak...biar aku bisa lebih dewasa....hehehe"
"Beres adikku sayang"
"Hehehehe"

Malam ini larut part 1 season 1

"Berbicara soal apa yang kurasakan ada baiknya aku hanya diam dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Karena aku tidak sanggup untuk mengatakannya kepada orang lain secara langsung" ujar Anna sendiri dalam lamunannya.
Tak lama Anna bergemelut dengan khayalnya. Anna dinkejutkan oleh suara pintu terbuka. Anna melihat jam dinding dikamarnya sudah menunjukkan pukul 23.30. Hampir tengah malam, dan berasumsi bahwa Devan adik laki-lakinya baru pulang. Anna tidak mempermasalahkan adiknya Devan untuk jalan-jalan bersama teman-temannya. Tapi ini jam pulang yang sudah kelewat batas dari yang sudah dijanjikan. Anna keluar dari kamar dan melihat keadaan diluar. Devan terkulai lemas di sofa ruang tivi, dengan sepatu dan jaket masih dipakai.
"Van...bangun. Tidurnya dikamar" suruh Anna sambil menggoyang-goyangkan badan Devan pelan. Namun tak ada reaksi.
Anna mulai membuka sepatu Devan pelan-pelan dan hati-hati agar tidak membangunkam Devan. Sepatu kanan berhasil dibuka beserta kaus kakinya. Dan ketika sebelah kiri dibuka, tersentak tubuh Devan mendadak bergetar pelan dan terbangun.
"Mbak.ngapain?" Tanya Devan masih dengan suara mengantuk.
"Mbak buka sepatu kamu, Van. Biar kamu nyaman tidurnya"
"Mbak...maaf aku telat pulangnya" kata Devan membuka jaketnya.
"Kamu mabuk lagi, ya?" Tanya Anna yang membuat raut wajah Devan berubah menjadi agak marah.
"Mbak...jangan sok tau. Mbak itu tau apa? Mbak aja gak pernah minum-minum. Gimana mbak tau kalau aku sedang mabuk"
"Matamu merah banget Dev" jelas Anna menunduk sedu
"Akh...mbak ini. Jangan mengada-ngada. Mataku kena debu tadi sewaktu naik motor"
Anna terdiam sejenak. Dan berpikir bahwa Devan memang sedang mabuk, sama halnya seperti mantan suaminya yang suka mabuk setiap hari. Bahkan aroma minuman itu jelas-jelas sangat di ingat Anna setiap malam bahkan pagi. Rasanya ingin sekali Anna memberitahu Devan kalau Anna sangat hapal benar bau dari aroma minuman itu. Anna masih terdiam dalam perkataannya, dan memang dia harus diam. Daripada adiknya tau betapa tragisnya kehidupan mbaknya yang dianggap sempurna dan sangat pendiam itu.
"Aku kekamar mandi dulu mbak" kata Devan membangunkan Anna dari diamnya.
"Mbak buatin susu hangat ya, Van"
"Ga usah repot-repot mbak, aku mau langsung tidur"
"Biar besok pagi kepalamu gak pusing"
"Hm....aku tidak pusing mbak" Devan berlalu kekamar mandi untuk membersihkam diri dan mencuci badanya dari bau alkohol yang jika ibunya terbangun dan mencium aroma alkohol maka akan terjadi peramg dunia ke lima. Dikamar mandi Devan merasa mual dan mulai muntah-muntah karena daya tahan tubuhnya mulai beraksi atas apa yang diminumnya. Anna yang tak sengaja mendengar suara Devan yang sedang muntah kangsung kedapur dan membuatkan susu hangat untuk Devan. Sambil membuat catatan kecil Anna menuliskam 'minumlah susunya, biar tidurmu nyenyak'. Anna meletakkan susunya dimeja dekat kamar tidur Devan. Anna masuk kedalam kamarnya. Dan kembali membuka laptop dan mulai menulis apa yang dia rasakan kedalam blognya.
Tok..tok....pintu kamar Anna berbunyi.
"Siapa?" Tanya Anna dari dalam kamar.
"Devan, mbak" jawab dari seberang pintu kamarnya.
Anna membuka pintu kamarnya, sambik melihat jam sudah lewat tengah malam.
"Mbak...aku mau curhat. Mbak bisakan diajak curhat. Karena aku lihat mbak selalu diam dan aku rasa mbak bisa menyimpan rahasiaku"
"Apa itu, Van?" Tanya Anna lembut yang duduk dikursi depan laptopnya.
"Aku punya pacar, mbak. Namanya Ayu, seperti namanya dia memang benar-benar Ayu. Tapi aku menyukainya karena dia sangat baik terhadapku. Aku udah pacaran selama 6 bulan ini mbak. Hubungan kami sangat baik-baik aja mbak. Tidak ada keributan, karena kami sama-sama mengalah. Komunikasi kami juga lancar. Tapi seminggu yang lalu Ayu bercerita kepadaku tentang hal yang membuat aku berpikir ulang untuk melanjutkan hubungan kami. Ayu bercerita bahwa dia sedang hamil. Aku kaget luar biasa, mbak. Ciuman saja gak pernah apalagi melakukan hal yang menjijikkam seperti itu. Aku sangat menghargai wanita mbak. Karena aku berpikir kalau mbak digituim sama laki-laki gimana perasaan mbak"
Tiba-tiba Anna mengeluarkan airmatanya. Anna menangis dala, diam menjadi pendengar yang baik.
"Jadi, apa yang akan kamu lakukan kalau mbak mu ini mengalami hal seperti itu?"
"Akan aku bunuh tu cowo' mbak" kata Devan berapi-api.
"Hm...." Anna melebarkan senyumnya melihat adiknya. "Lanjutkan ceritanya, Van" sambung Anna.
"Akhirnya Ayu jujur sama aku, mbak. Kalau dia sudah diperkosa oleh pamannya dan hamil. Ayu meminta aku untuk bertanggung jawab. Dia tidak tega membunuh janin dalam rahimnya. Karena dia berpikir mau sebanyak apalagi dosa yang diperbuatnya" Devan diam sejenak menahan airmata dan langsung melanjutkan ceritanya "lalu ini malam aku sengaja dibuat mabuk oleh teman-temanku dan membawa Ayu kehotel. Lalu aku dan Ayu di tinggalkan dalam 1 kamar. Aku bingung sekali apa yang harus aku lakukakan"
Continue.....