Rabu, 17 April 2013

Malam ini larut part 2 season 1

"Sudah kukatakan kalau Ayu ini sangat baik sekali. Dia sangat jujur padaku, mbak. Dia memberitahuku rencana teman-temannya agar aku menikahinya. Dengan cara itulah aku akan menikahinya. Ayu menangis mbak. Aku sedih melihat hidupnya. Pamannya sangat tidak bertanggung jawab, membiarkan Ayu begitu saja. Kenapa ya mbak orang sebaik Ayu di gituin sama pamannya"
Anna menitiskan airmata dan matanya mulai sembab karena airmata. Akhirnya Anna kekamar mandi dan membasuh mukanya dari airmatanya. Sesaat dikamar mandi, Devan membaca ketikan yang ada di laptop Anna sangat serius. Setiap kata demi kata Devan membacanya dengan cermat. Dan titik-titik air mata dengan mata terbelalak Devan terkejut membaca ketikan mbaknya. Anna yang sudah selesai kekamar mandi, masuk kekamar dengan terkejut Anna melihat Devan membaca ketikannya.
"Apa yang kamu lakukan, Van. Kok lancang sekali membaca ketikan mbak"
"Mbaaak" Devan langsung menjatuhkan tubuhnya ke Anna yang kecil dan kurus itu.
"Kenapa kamu??"
"Aku tahu alasan mbak kenapa balik lagi kerumah. Kenapa mbak berbohong sama ibu. Kenapa mbak cerita ke ibu"
"Jangan sok tau kamu" bantah Anna memcoba tegar.
"Mbak nangis bukan sedih karena ceritakukan. Mbak nangis karena mbak mengalaminya sendirikan. Siapa mbak laki-laki laknat itu mbak. Pasti bapakkan?bapakkan mbak" teriak Devan.
"Kamu jangan mengada-ngada dan menebak-nebak yang ga bener"
"Mbak...aku mohon cerita. Aku uda mau cerita sama mbak. Tapi mbak ga mau cerita sama aku. Mbak jahat!".
"Apa yang kamu baca itu semua tentang mbak. Ya...bapak yang memperkosa mbak, lalu ibu menceraikan bapak dengan alasan bapak tidak memberi nafkah selama 3 bulan berturut. Tapi sebenarnya ibu sudah tau perbuatan bapak. Mbak bercerita kepada mas Denno, alhamdulillah mas Denno mau bertanggung jawab atas anak itu. Setelah lahir anak mbak mengalami kelemahan jantung, setiap hari harus kerumah sakit. Mas Denno lama-lama tidak tahan harus membiayai pengobatan anak itu. Dia dipecat dari pekerjaannya karena harus mengurus yang bukan anaknya. Mas Denno mulai pusing dan stres. Dan akhirnya mas Denno sering pulang mabuk-mabukkan. Makanya mbak sangat hapal sekali bau minuman. Sampai suatu malam, mas Denno tanpa sengaja meletakkan botol air panas di pinggir tempat tidur untuk diletakkan di atas perutnya karena sedang masuk angin. Anak mbak yang masih 6 bulan dengan ringkih merangkak ke sisi pinggir tempat tidur dan memegang botol panas dan terkejut dan akhirnya jatuh dari tempat tidur dan akhirnya meninggal" Anna mengahapus airmatanya. Lalu melanjutkan ceritnya
"Lalu mas Denno mengusir mbak pergi. Katanya dia hanya kasian terhadap mbak, karena sudah diperlakukan tidak baik oleh bapak sendiri. Dia kasian liat mbak karena sudah hamil dan takut di cemoohkan masyarakat. Dia juga bilang kalau mbak ini terlalu baik dan percaya kesemua orang"
"Mbak....mbak adalah orang paling kuat yang pernah devan tahu. Mbak itu adalah wanita terhebat setelah ibu. Devan bangga punya mbak seperti mbak Anna ini" senyum Devan sumringah.
"Jadi, apa yang akan kamu lakukan terhadap Ayu"
"Dari cerita mbak, aku akan coba renungkan. Apakah aku benar-benar siap menerima Ayu dengan kekurangannya itu. Apakah aku benar-benar menyayanginya bukan karena kasihan akan keadaanya. Karena aku tidak mau mengulang kejadian yang sama mbak"
"Jadilah lekaki dewasa eah, Van. Segala sesuatunya itu memang harus dipikirkan dahulu sebelum bertindak"
"Mbak..makasi"
Adzam subuh berkumandang, ternyata malam ini larut dalam kesenduan bermakna.
"Subuh, yuk"
"Aku mandi dulu mbak..."
"Ya..mbak"
"Lain kali kalau ada masalah mbak cerita ke aku eah mbak...biar aku bisa lebih dewasa....hehehe"
"Beres adikku sayang"
"Hehehehe"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar