Kamis, 05 Juni 2014

The taste

Ingin melupakannya ketika dia telah mengecewakanmu
Namun, perhatian selalu hadir itu membuat buyar
Ingatan ini selalu mengingatnya
Bahkan ketika tidak ada kabarnya
Selalu membayangkannya sehat selalu
Hujan malam ini membawa hawa yang sejuk
Sesejuk ketika dia memberi perhatian penuh
Senyumnya yang menjadi andalannya
Mewarnai hari-harimu
Sekali lagi dia membuatmu menangis
Hanya karena dia tidak memberi waktunya
Dan sekali lagi dia menyanyikan lagi rindu
Itu yang menghancurkan pertahananmu
Angin bersorak..
Hei...bodoh apa yang sedang kau lakukan
Jika dia selalu membawa sedih padamu
Pergilah sebelum luka itu benar-benar menjadi parah
Namun, kau tetap bertahan
Hanya dia yang mampu membuatmu menangis dan tersenyum
Orang lain hanya mampu membuatmu tertawa saja
Bukankah, dia hebat angin?
Dia memberi segala rasa
Yang membuaimu dalam inikah rasa gila itu.
Tak ada salahnya untuk mempertahankan
Dan tiada juga guna jika kau buang
Dia...
Ya
Dia...
Yang terkadang membuatmu gila merindu
Yang mampu memberi senyum padamu
Yang tak sengaja menyemangatimu
Yang kadang melupakanmu
Dia...
Sebenarnya siapa?
Apakah dia orang yang mengusik mimpi-mimpimu?
Apakah dia orang yang menghantuimu setiap hari?
Apakah dia orang yang selalu kau tunggu kabarnya
Kau ini....
Kau ini sedang dilanda badai....
Badai yang kau sendiri yang membuatnya...
Tak apalah...
Pada akhirnya kau tahu bagaimana badai itu melaluimu
Dia adalah badai terbesarmu...
Jika hanya diam, maka yang akan hanyut sendiri tertelan badai itu
Karena kau, sayang dia...
Makanya kau tetap didalam seribu kebisuanmu
Apakah dia tahu bahwa kau sedang menulis ini untuknya?
Aku rasa tidak, bodoh!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar