Rabu, 26 April 2017

Aku juga ingin seperti itu!

------------------- Reuni Sekolah -------------
Ketika mendapatkan SMS dari Manda selaku panitia reuni sekolah, Alvi merasa senang. Dia akan bertemu dengan wanita tomboy itu setelah 12 tahun tidak bertemu.
"Apa kabarnya, Naora?" Bisiknya dalam hati yang kegirangan.
Masih didepan meja kerjanya, Alvi menulis resep baru untuk restorannya yang baru dibuka 5 tahun yang lalu. Bulan depan akan menjadi hari-hari yang sibuk. Karena akan ada perayaan memperingati ulang tahun yang ke 5 restoran milik Alvi itu.
Sesekali dia melihat jam tangannya, sesekali juga dia melihat layar handphonenya. Sebuah getaran kecil dirasakan oleh meja kerjanya. Dengan cepat Alvi membuka kunci layarnya. Dan membaca pesan singkat dari Fredi.
"Jangan lupa , besok ada reuni akbar. Dan jangan lupa, kau harus membuat menu spesial untukku"
"Baiklah, jemput aku di restoran" balas Alvi menghempaskan tubuhnya kesandaran kursinya.
13 tahun yang lalu...
Ketika itu Alvi masih dikelas 2 SMA, bersmaa Fredi dan Julian. Mereka sedang membersihkan gudang penyimpanan alat olah raga. Berisik sorak-sorak terdengar dari ruangab olah raga yang tepat berada disamping gudang penyimpanan. Ternyata ada pertandingan voli putri di gedung itu. Mereka bertigapun segera berlari meninggalkan tugas mereka sejenak. Ikut bergabung dengan penonton. Bertepuk tangan, memberikan semangat kepada tim putri dari sekolah mereka.
"Naora....Naora...!!" Teriak beberapa penonton pendukung.
Mata Alvipun tertuju kepada gadis bernama Naora. Gadis berambut pendek itu akan memulai servicenya. Dengan gaya yang pasti, dan tenaga ayunan tangan yang kuat maka bola melambung keatas lalu mengarah melewati net. Tanpa halangan bola jatuh masuk kedalam lapangan lawan, poin untuk tim putri voli sekolah mereka. Semua bersorak-sorak dan bertepuk tangan. Naomi, gadis tomboy itu begitu populer karena merupakan atlit putri bola voli yang cantik.
"Naora....naora....ayo semangat" teriak Alvi.
Naorapun melihat kearah Alvi, dan memberikan senyuman terindah yang membuat dada Alvi berdegup dengan kencang. Mata Alvi tak bergeser ketubuh tinggi atletis itu. Hanya satu sosok wanita yang membuat jantung Alvi bergetar begitu hebat. Dan saat itulah, perasaan aneh mengganjal Alvi sepanjang bersekolah. Masa-masa yang indah untuk cinta pertama.
Tok...tok...sebuah ketukan dari pintu ruang kerja Alvi berbunyi. Seorang pegawai restorannya masuk.
"Pak ada yang mencari" kata Reza
"Oh, baiklah. Terima kasih, Reza. Hm...tolong kau jaga restoran ini. Aku ada acara reuni sekolah" kata Alvi mengambil kunci mobil dan jasnya.
"Pak" panggil Reza sebelum Alvi meninggalkan ruangan.
"Ya"
"Semoga bertemu dengan wanita yang baik disana" kata Reza tersipu malu.
"Hahahahahaha...terima kasih"
Alvi menuju ruangan depan dan bertemu dengan Fredi.
Fredi berdan seperti pebisnis muda kebanyakan. Kemeja di gulung kesitu tangan, memakai kacamata dan tak lupa topi. Ferdi melambaikan tangannya.
"Apa kabar brother!" Sapa Fredi sembari memeluk Alvi erat.
"Baik brother. Hahahahaha. Lepaskan aku. Lihat pegawaiku merasa aneh melihat kita" kata Alvi yang memang sudah di lihatin oleh beberapa pegawainya. Alvi merasa malu, dan menunduk menuju keparkiran mobilnya yang berada di depan restoran miliknya.
Sesampainya di ballroom yang sudah dijanjikan itu. Pertemuan alumni SMA 12 tahun yang lalupun dimulai. Manda sebagai pembawa acara, memulai acara dengan memperlihatkan foto-foto masa lalu mereka ketika bersekolah dulu. Memakai seragam putih abu-abu berkumpul bersama dilapang menyambut murid baru. Disitu terlihat Alvi dan teman-temannya serta foto Naora yang sedang tersenyum manis.
13 tahun yang lalu.
"Alvi!" Panggil Naora yang berada ditengah kerumunan siswa yang lain. Namun Alvi tak mendengar.
"Alvi, Alvi" lalu Alvipun menoleh. Melihat senyum milik Naora, jantung Alvi masih juga bergedup kencang.
"Ada apa?" Tanya Alvi yang tersipu malu.
"Ayo foto bareng panitia" ajak Naora yang menarik tangan Alvi.
" He em" Alvi mengangguk sambil tersenyum menahan rona merah dipipinya.
Mereka tertawa bersama. Membuat gaya yang aneh-aneh, terlihat lucu sekali.
Prok...prok...prok....
Hahahhahahaha....
Gelegar tepukan tangan dan tawa menggema di ballroom itu. Seperti mesin waktu mereka kembali kemasa remaja itu. Sambil mengenang lewat slide foto yang ditampilkan oleh panitia.
Manda kembali membawakn acara berikutnya. Membacakan siswa-siswa yang sukses didalam pekerjaannya.
Dimulai dari Alvi.
"Alviano Wijaya. Tepuk tangan untuk bos restoran barat ini. Kalian bisa mendapatkan diskon jika makan direstorannya. Benarkan , Alvi?" Tanya Manda menunjuk kearah kursi Alvi dan teman-temannya.
Alvi tersipu malu dan menyungingkan senyum sungkannya.
"Selanjutnya, Putri Naora"
Ketika nama Naora disebut, jantung Alvi masih juga bergedup kencang. Mencari-cari dimana keberadaan Naora didalam ruangan itu. Namun Alvi tidak melihat keberadaan Naora.
"Sayang sekali, Naora tidak bisa datang kali ini. Dia sedang sibuk di Paris. Minggu depan dia akan kembali ke Indonesia"
Naora tetap menjadi populer dikalangan laki-laki. Begitu juga Alvi. Seusai acara resmi, para tamu dipersilahkan untuk mencicipi makanan yang tersedia. Belum ada 10 menit, Alvi sudah di kelilingi oleh teman-teman wanitanya. Beberapa dari mereka mencoba mendekati.
"Hei, Alvi apa kau sudah menikah?"
"Belum" jawab Alvi santai.
"Apa kau sudah punya pacar"
"Pacar?sudah 5 tahun aku tidak memiliki pacar"
Wajah anehpun terpasang disetiap wajah teman-teman wanitanya itu. Merasa ada yang salah dengan Alvi yang masih menyendiri diusia yang sudah pantas untuk menikah ataupun memiliki kekasih.
Lalu Manda mendekat.
"Hai , Alvi. Kau yakin belum menikah"
"Yakin"
"Aku sedang kacau dengan suamiku"
Alvi mengerutkan dahinya, mengetahui maksud dari Manda.
"Bisakah kita berbincang-bincang setelah reunian ini?" Ajak Manda mengambil segelas jus jeruk dari nampan yang dibawa oleh pelayan.
Alvi mengagguk ragu. Dan acara reuni itupun berakhir dengan kekecewaan. Karena Alvi tidak bertemu dengan cinta pertamanya Naora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar