Sabtu, 04 Juni 2016

Oka-San

Entah mengapa sepanjang perjalanan pulang ke rumah dari kota Medan yang kepikiran hanya dia.
Rindu wajahnya.
Rindu senyumnya.
Mungkin karena sudah lama tidak bertemu dengannya di dunia dan di alam mimpi makanya sampai seperti ini rindunya.
Jika ditanya seberapa rindunya?
Jelas aku jawab
"Aku sangaaaaaaaaaaaaaaaasssssaat rinduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu~ sekaliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii~~~~~~~~ kepadanya"
Lebay, gak....ini fakta.
Memang aku lagi rindu sama dia.
Akh, kangennya ya pas hari-hari kaya' gini.
Hari sabtu menjelang malam minggu ( eh...kita ngomongin siapa disini???)
Maksunya hari-hari kaya' gini adalah datangnya bulan penuh berkah, bulan suci romadhon. Ini terjadi setiap tahunnya.
Jadi, tanpa aku suruhpun. Kenangan-kenangan siluet selama 17 tahun bersamanya bermunculan.
( meneteskan air mata, alhamdulillah sudah tidak lagi. Setelah tahu betapa bahayanya tetesan airmata itu ketika kita merindukan seseorang yang sudah tidak bisa peluk dan cium lagi)
Jadi, ketika mengingat. Teringatlah aku pada sebuah fase yang luar biasa. Ketika aku mengenal "IBU" dalam hidupku.
Sejak aku lahir sampai detik 17 tahun aku hidup. Tak pernah terbersitpun aku menginginkan bahwa IBU harus pergi selamanya. Tidak pernah. Walaupun secerewet, sekepo, semerepetnya IBUku aku tidak pernah berpkikir seperti itu.
She is my Mom, yang melahirkan aku kedunia. Memberikan sebagian gennya kepadaku, memberikan sebagian nutrisi dan gizi makanan ketika aku masih di dalam kegegelapan, dan memeberikan darahnya kepadaku yang disebut ASI.
Sosok IBUku susah pasti kubilag
She is the one and only, never changed.
Ibuku adalah seorang pekerja keras.
Yup beliau pekerja keras. Mampu mengurus rumah, suami, tiga orang anak ( putri ), lalu beratus-ratus anak orang yang didiknya. Dan itu semua terselesaikannya dengan semangatnya.
Baiklah, akan aku beri tahu rutinitas ibuku selama 17 tahun bersamaku.
Beliau pukul 4 pagi sudah mulai bangun. Lalu mulai memasak didapur, yang bumbu2nya sudah di racik di malam hari. Pukul 5 pagi beliau mulai mencuci baju ( manual, belom ada mesin cuci di kala itu ). Pukul 6 membersihkan seluruh rumah, menyapu, mengelap debu, mengepel lantai. Kadang berbagi tugas dengan ayah yang mengurus kami ( putri2nya ). Pukul 7 berangkat ke sekolah. Pukul 1 siang balik kerumah, istirahat sejenak ( beliau bukan robot, beliau manusia ada rasa lelahnya ), tapi namanya seorang ibu tidaklah banyak waktu istirahatnya. Rengekan adik ku yang paling kecil membangunkannya. Sampai sore, tepat pukul 5 sore kami putri-putrinya sudah bercemong bedak dan wangi. Lalu beliau melanjutkan masak untuk malam. Pukul 7 sampe jam 9 malam waktunya dihabiskan bersama kami putri-putrinya. Membantu kami mengerjakan PR dan belajar. Pukul 9 beliau melanjutkan mengisi usahanya berjualan es lilin ( yups, ini berselang hanya sekitar 4 tahunan untuk biaya uang jajan aku dan adikku yang nomor dua bersekolah sore "sekolag arab" )sampai jam 10 malam, lanjt meracik bumbu masakan buat besok hari. Seperti itulah setiap harinya.
Bahkan akhir pekan tidak bisa santai, waktunya menggosok baju. Bukan kah itu pekerja keras namanya....
Yes, she is a hard worker...love you mom!!!
Ibuku itu seorang yang kuat....
Kuat secara fisik dan mental. Secara fisik Ibuku jarang sakit, sekali sakit berdampak membawa dirinya berada disisi Allah selamanya. Kuat mental, aku tahu beliau sangat kuat mental. Menghadapi cobaan demi cobaan dia tidak pernah mengeluh kesiapapun. Tidak kesiapapun.
Ibuku itu seorang penyabar....
Dia sangat sabar sekali, entahlah hanya aku tahu sesabar apa beliau. Sabar menghadapi ayahku yang trempramen yang hobinya marah-marah, ringan tangan ( bukan mukul secara fisik ) tapi ngerusak benda yang didepan kalok lagi marah. Itu baru 1 kali sabar. Nah, tiba ke anak-anaknya. Akulah cerminan ayahku, kami memiliki sifat yang sama. Persis. Seperti sedang bercermin saja kalau melihat ayahku. Jadi, 2x sabar. Dan itu juga berlaku untuk anak2 didiknya yang disekolah.
Jadi, sabarnya berlipat-lipat ( kata salah satu anak didiknya, bahwa ibuku adalah guru matematika paling sabar sedunia. Kan jarang tu guru matematika yang penyabar ). Bahkan, ketika di landa "hal" itu, beliau tetap sabar.
Ibuku ternyata bisa menangis....
Ini untuk kali pertama aku melihatnya menangis, tersedu, tatapan kosong ( akh sudahlah, sebenarnya aku tak ingin teringat kejadian ini. Tapi, ini sangat membekas sekali diingatanku "blue" ). Kadang tanpa sadar aku juga pernah dengar tangisan yang ditahan beliau ketika sedang mencuci baju. Aku tidak tahu persis alasan tangisan itu. Mungkin aku masih terlalu kecil saat itu.
Ibuku yang pertama kali mengajarkan aku pentingnya kejujuran....
Pernah suatu hari ketika aku SD. Salah satu guru memanggilku ke ruang kelas. Ketika itu baru saja selesai ujian bahasa indonesia. Guru tersebut memberitahukanku bahwa nilai ujian bahasa indonesiaku sepertinya akan rendah, maka bapak itu berinisiatif membantuku dengan cara memberikan soal beserta lembar jawabannya untuk kubawa kerumah. lalu menjawabnya setelah itu meletakkan lembar jawaban itu pagi2 sekali ke lemari. Tidak, aku tidak melakukan itu.
Sepulang sekolah aku langsung menemui ibuku yang sedang membersihkan perabotan di dapur.
"Mak, kakak dikasi inilah sama pak *** ( maaf nama gurunya disensor ya "
"Loh untuk apa kak?"
"Nilai bahasa indonesia kakak kata bapak itu rendah. Jadi, disiruh jawab dirumah biar tinggi nilainya"
"Gak usah kak, lebih baik jujur daripada nokoh ( bohong ) kaya' gini. Udah buanga aja itu"
Aku nurut kata ibuku. Aku kesekolah bertemu dengan bapak guru itu. Dan mengatakan seperti yang ibuku katakan. Lalu bapak itu berkata : "kau bakalan jadi orang sukses nanti geo. Baguslah bapak senang. Jadi, nilai mu tetap bapak naikkan, karena kau sudah mau jujur tidak berbuat curang" ( alfatihah untuk bapak ***** ( rahasia ).
Itulah sepintas kelebihan tentang ibu, selain dari situ juga banyak kelebihan-kelebihan lainnya yang aku dengar dari adik-adiknya. Beliau adalah seorang kakak yang bertanggung jawab, anak tertua dari 5 bersaudara dapat mengkordinir adik-adiknya, rajin, tegas dan masih banyak lagi.
Yes, that woman is my mom!!
Terkadang IBUku juga sangat menyebalkan.
Beliau terlalu KEPO ( istilah anak sekarang ). Beliau mulai merambah hal-hal pribadiku. Misalnya beliau suka sekali membaca buku diariku yang sengaja aku sumbunyikan yang akhirnya ketauan juga.
Bahkan "benda" itu juga ketauan olehnya. Itu adalah menjadi salah satu rahasia terbesar kami kepada Ayahku. Jikapun ayahku tau mengenai "benda" itu, sudah dipastikan aku bisa diusir, dihapus namaku dari daftar kartu keluarga dan kemungkinan besar bakalan dibunuh. Alhamdulillah sampai sekarang itu tidak pernah terjadi padaku. Aku tidak diusir, namaku masih ada di KK dan aku masih hidup. Ibuku tidak memberitahukan kepada Ayahku. Itu membuatku senang, dan mulailah pertobatan nasuha...( hehehehe ).
Yes ,she is my Mom yang selalu marah-marah kalau aku telat pulang kerumah ( wajar ), menjemputku ketika lupa pulang saat nonton kibot ( hehehehehhe..... :D ), yang merepet setiap kali pekerjaan di rumah gak beres ( nyapu ga bersih, memang sengaja ni mak biar dapat lakik ewokan...hehehheh ), yang dengan sabar membantu mengerjakan PR matematikaku yang kadang aku repetin gata-gara ga sesuai sama yang diajarkan oleh guruku, yang selalu, selalu, selalu....
Aku merindukannya...
Ini puasa kesekian kalinya aku tak bersamanya.
Padahal aku merindukan masakannya....
Terutama sate, ibuku paling pinter masak satu daging...
I miss you so much, Mom...
I love you
I wish we will be meet in a paradise....
Allah bless you, Mom....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar