Jumat, 06 Februari 2015

You Are My Perfect One



You are my Perfect One
chapter 11
Tidak Masalah
“Maaf baru ngucapin ulang tahunnya sore ini?” kataku sambil menunduk
“Tidak masalah. Tidak ada bedanya mau siapa duluan yang ngucapin selamat ulang tahun. Toh, umur tidak akan kembali seperti semula. Umurku bertambah besar angkanya”
“hehehehe….jadi gak marahkan?” kataku sambil memberi sepotong kue tart yang sengaja dibuat oleh mamaku karena tahu kalau Andri ulang tahun.
Mama dan Ayahku sebenarnya tidak mendukung jika aku berpacaran seperti remaja pada umumnya. Terutama Ayahku melarang keras. Karena katanya itu hanya merugikan aku saja. Tidak ada baiknya. Smua itu hanyalah hal-hal bodoh yang dilakukan oleh anak remaja. Pikiran mereka sama dengan pikiran Andri ketika Andri menjelaskan jangan sia-siakan masa remajamu.
Yang mamaku tahu, bahwa Andri adalah tetangga baruku dan Mama Andri mulai akrab dengan Mamaku. Makanya mamaku bersedia membuat kue tart untuk ulang tahun Andri.
“enak! Ibumu memang pinter memasak ya, Gis” Kata Andri lalu diikuti Nikki, Didot , Usuf dan Ali.
“iya…” teriak Didot
“seandainya ibumu masih muda, pasti sudah aku gebet, Gis” kata Nikki
“hehehe…ternyata Nikki suka dengan tante-tante ya” kataku tertawa lucu.
Kami tertawa bersama menghabiskan kue tart yang mamaku buat. Ternyata Andri tidak mempermaslaahkan keterlambatanku mengucapkan ulang tahun. Bagiku itu sudah cukup untuk mengetahu betapa dewasanya cara berpikir. Aku benar-benar menyukainya. Dan kali ini aku berharap bisa terus bersamanya sampai tua nanti. Akh!! pemikiran seperti apa itu. Andri tidak suka dengan perempuan yang bodoh dan bisanya Cuma mengeluh. Jadi, mulai saat ini aku harus menjadi wanita yang pintar dan tidak mengeluh/ Terima kasih, walaupun usianya masih dibawah aku setahun. Setidaknya dia mengjarkanku sebuah kedewasaan pemikiran. Terima Kasih. Dan semua itu tidak masalah selama dia masih berada disampingku dan tertawa bersama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar