Jumat, 06 Februari 2015

You Are My Perfect One



You are my Perfect One
chapter 3
Angkot Berwarna Hijau
Seperti biasa, pagi ini masih gerimis. Pagi yang sangat aku nantikan. Karena sudah pasti aku dan Andri akan bersama berteduh dibawah pohon yang sama. Selalu saja angkot yang mengantarkanku kesekolah selalu penuh,  Dan kami tidak pernha satu angkot ketika pergi sekolah. Andri selalu lebih lama daripadaku. Mungkin dia memegang prinsip “ Ladies First”. Dia tak pernah melangkahkan kakinya terlebih dahulu, selalu tangannya yang member tanda bahwa aku harus naik duluan. Padahal sebenarnya aku ingin seangkot dengannya. Namun, kakiku tidak bisa diajak kompromi soal ini, kakiku langsung melangkah naik kedalam angkot. Tak mungkin aku membiarkan dia kecewa karena aku telah menolak tawarannya yang dia tunjukkan melalui gerkana tangan itu.
Tapi, pagi ini. Suasana berbeda terjadi. Dia tidak memberikan kode agar aku naik angkot duluan. Dia langsung naik, dan Aku melihat didalam angkot masih tersisa untuk ditemapti. Aku naik, kamu duduk saling berhadapan. Jelas ini momen yang paling aku tunggu selama ini. Aku seangkot dengannya. Tak ada yang terjadi hanya mataku tak henti melihat kearah yang tak tentu. Karena aku takut sekali ketahuan bahwa aku sedang mencoba memberanikan diri melihat wajahnya.
Angkot berwarna hijau ini akan menjadi ingatanku yang panjang. Karena ini adalah awal aku dan Andri bisa pergi bersama kesekolah. Aku mengacuhkan penumpang yang lain. Ingin rasanya mereka segera turun dan tinggallah aku berdua dengan Andri. Tapi, memang aku seorang yang pengecut dalam hal seprti ini. Aku tidak berani memulai pembicaraan.
“hei…sepatumu menginjak kakiku?” katanya sambil tersenyum dengan menunjuk kearah kakinya
“eh…maaf…maaf” jawabku malu yang membuyarkan khayalanku
“iya…gak apa-apa” kembali dia tersenyum memperlihatkan senyum semangat pagi ini.
“hehehehe” Aku malu sekali sampai menundukkan kepalaku
Angkot ini membawaku dan Andri sepanjang waktu sampai kami didepan simpang sekolah. Waktu 10 menit begitu cepat bagiku berlalu. Rasanya aku baru saja naik angkot. Dan sekarang aku harus turun. Saatnya untuk berpisah. Karena sekolah kami berbeda.
Sekali lagi, tidak untuk pagi ini. Angkot berwarna hijau itu sepertinya memiliki kekuatan sihir. Aku juga tidak tahu, tanggal berapa ini. Yang aku ingat bahwa hari ini adalah hari Selasa.
“yuk kesekolah bareng” ajaknya setelah turun dari angkot
“hehehe…yuk” jawabku senang sekali. Jalan berdua dengan Andri. Itu juga termasuk wishlistku semenjak aku tahu bahwa ada orang yang memiliki senyum seceria Andri.
Angkot hijau, aku berterima kasih padamu, karena Kau telah mempermudah jalanku untuk jalan bersamanya. Rasanya tak ingin aku cepat-cepat sampai sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar