Jumat, 06 Februari 2015

You Are My Perfect One



You are my Perfect One
chapter 9
Seperti Ini
Semakin hari semakin dekat dengan Andri. Tapi, Andri berkata bahwa dia tidak ingin memiliki seorang pacar. Katanya itu masih terlalu jauh didalam pikirannya. Dia hanya ingin mempunyai satu-satunya teman seorang perempuan. Dan itu adalah aku.
“jika kamu menyukai seseorang ditengah perjalanan. Kamu boleh bersamanya, dan jika kamu merasa tidak cocok dengannya kamu bisa kembali padaku”
“kok gitu?”
“karena aku paling tidak bisa memaksa yang memang belum menjadi hakku. Dan berusaha keras untuk sesuatu yang belum pasti, aku tidak bisa melakukanya itu”
“Kita akan tetap seperti ini?”
“iya kita akan tetap seperti ini, sampai kita benar-benar di pertemukan pada ujung takdir yang tidak mungkin terelakkan”
“oke!”
Seperti ini, ya seperti ini. Selalu bersama. Mengerjakan PR bersama. Pulang dan pergi bersama. Dan aku diperkenalkannya kepada 4 sahabatnya yang merupakannya sahabatku juga. Sejak kejadian Evi dan Ridan itu, aku mulai sedikit menjaga jarak dengan sahabatku disekolah. Aku lebih senang berteman dengan laki-laki saat ini. Mereka tidak pernah membuat kecewa temannya, jikapun membuat kecewa mereka langsung meminta maaf. Dan sampai sekarang Evi tidak menampakkan diri untuk meminta maaf padaku.
Kami bermain bersama, Andri mengajari untuk bermain sega. Ada banyak permainan didalam rumah Andri. Terkadang kami main monopoli dan menonton kartun bersama. Semua terlihat indah. Menemukan teman baru yang menyenangkan. Baiklah akan aku perkenalkan mereka satu persatu.
Didit biasanya dipanggil Didot dia adalah adik sepupu Andri yang satu sekolah dengannya ketika SD. Nikki adalah sahabat Andri dari sejak TK dan satu sekolah dengan Didot. Ahmad Yusuf, dipanggil Ucup teman Andri dari SD. dan terakhir Ali. Mereka sudah lama saling kenal. Dan menjadi akrab. Ketika Andri masih satu SMP dengan mereka, akan tetapi setelah Andri pindah karena orang tuanya yang pindah kerja, mereka terpisah. Jarak tidak masalah bagi mereka berempat. Mereka sering datang kerumah Andri setiap akhir pecan. Mereka diantar oleh orang tua Didot yang merupakan Adik dari Ayahnya Andri. Mereka mempunyai kelebihan dan kekurangan. Didit, dia tidak mampu berjalan. Kakinya mengalami patah tulang sejak berumur 9 tahun karena kecelakaan. Nikki dialah laki-laki yang paling tampan disini, namun dia sangat sombong tapi tidak pelit. Usuf adalah seorang pemain basket disekolahnya karena memang badanya yang tinggi. Dan Andri sendiri, dia anak yang jenius. Itulah salah satu kenapa aku menyukainya bahkan setelah mengetahui dia seorang yang jenius. “aku seorang yang jenius” katanya memasang senyum manis yang membuat mataku melihat selalu kearahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar