Jumat, 06 Februari 2015

You Are My Perfect One



You are my Perfect One
chapter 6
Itu namanya Doa
Usahaku untuk mendekati Andri mulai terlihat. Setidaknya aku memang sengaja menunggu angkot yang benar-benar kosong agar aku dan dia seangkot. Aku tidak perduli bahwa aku sedang dekat dengan Ridan. Hatiku, ya Hatiku siapa yang dapat membohonginya. Tidak seorangpun dapat membohonginya. Sekeras apapun kebohongan itu terjadi, tapi hati berbicara sejujurnya. Seperti saat ini, aku selalu mencoba untuk bisa bersama dengan  orang yang aku sukai dalam diam ini.
“sengaja menungguku, ya?” kata Andri yang tidak terlihat sangat canggung berbicara denganku
“iya” jawabku jujur
“kamu suka ya samaku?”
“eh…” Kenapa dia langsung ngomong seperti itu.
“kamu tahu, seseorang yang sedang menyukai kita itu akan terlihat sering bersama kita. Bahkan diwaktu yang tak sengaja. Pasti ada saja cara takdir mempertemukan kita dengan orang disukai. Itu nama hukum alam. Apa yang kamu pikirkan maka itu yang terjadi”
“heh…” aku tercengang mendengar penjelasan Andri yang seorang pelajar
“Misalnya saja, yang aku pikirkan dari awal bangun memikirkan duduk seangkot denganmu. Sepanjang akitifitasku dari bangun tidur sampai saat ini aku memikirkan itu. Dan lihat aku sedang berada disampingmu untuk duduk bersama. Telepati hati”
“kok bisa begitu”
“karena sudah aku coba beberapa bulan yang lalu. Ketika aku bertemu denganmu”
“heh” aku masih tidak mengerti
“ya, ketika apa yang aku harapkan dan kamu juga mengharapkan yang sama  maka harapan itu akan terjadi, bahkan tanpa harus dikatakan. Hebatkan!!”
“itu namanya apa?”
“Doa”
Aku tercengang karena baru kali ini mendengarkan suara Andri yang panjang dan bercerita. Bahwa sesuatu harapan itu pasti akan terjadi walaupun kita tidak mengatakannya. Dan Tunggu!! dari pembahsan yang diberitahunya tadi. Mesti ada dua harapan yang sama untuk mewujudkan harapan menjadi nyata. Dua harapan. Aku berpikir bahwa dia juga berharap yang sama denganku. Eh…jangan-jangan!!!
Kyaaaaaaa…….aku tidak mau berpikir aneh-aneh!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar